Coaching Ormawa BSI 2014
Jakarta BSI Newsonline
Kegiatan
organisasi kemahasiswaan sebagai unit kelengkapan dalam sebuah perguruan tinggi
memiliki peran penting dalam turut serta mengembangkan bakat, minat serta
kemampuan manajerial bagi perserta didik (mahasiswa) di lingkungan perguruan
tinggi. Demikian halnya dengan organisasi mahasiswa (ORMAWA) yang ada di BSI, dengan jumlah lebih dari 30 ormawa yang tersebar di beberapa kampus
tentunya menjadikan BSI sebagai kampus yang penuh dengan berbagai macam kegiatan kemahasiswaan.
Ormawa BSI meliputi Senat Mahasiswa (SEMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang
tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa (IKBM) BSI.
Seiring dengan pekembangan dan dinamika kampus serta dalam
upaya membangun mental, karakter, dan motivasi para pengurus Ormawa BSI, maka
perlu adanya pembekalan pengetahuan berorganisasi yang akan mampu menciptakan
pengurus atau individu yang handal di Ormawa BSI. Salah satu bentuk pembekalan
tersebut adalah dengan dilakukannya Coaching
Ormawa BSI, yang diselenggarakan
oleh bidang kemahasiswaan BSI dibawah arahan PUDIR III BSI. Acara yang telah
menjadi agenda rutin ini diisi dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang
kompeten dibidang character building, managerial skills dan organization knowlegde. Istilah
coaching merupakan metode pelatihan
yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya dalam mengoptimal seluruh potensi
diri tiap-tiap individu dalam suatu organisasi guna mencapai output berupa
kinerja yang maksimal. Coaching juga
digunakan dalam mensimulasikan berbagai bentuk penyelesaian permasalahan,
pemanfaatan peluang, optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, serta
self development.
Kegiatan Coaching
Ormawa BSI 2014 kali ini dilaksanakan di aula BSI Jatiwaringin, Rabu (29/10)
dan dihadiri oleh hampir seluruh ormawa BSI. Hadir tiga orang narasumber
sebagai pembicara antara lain Djokolono dari PT.Rataco Business Solution
Provider, Syamsul Bahri selaku PUDIR III BSI, dan Slamet Heri Winarno selaku
Koordinator Bidang Kemahasiswaan.
Dalam pemaparannya Djokolono yang merupakan lulusan
teknik mesin dan pernah menjadi konsultan
Indocement Tunggal Prakarsa dari tahun 1988-2006 ini menjelaskan tentang makna organisasi, serta ciri-ciri
organisasi, juga dijelaskan tentang makna TEAM. TEAM merupakan kepanjangan
dari Together Everyone Achieves More, sebuah tim
haruslah memiliki tujuan bersama dan bekerja sama untuk pencapaian bersama dan
memiliki nilai tambah serta mempunyai
kegiatan tujuan yang mengandung sebuah resiko. Tim yang solid sangat diperlukan dalam menghadapi
pasar bebas ASEAN 2015 yang salah satu titik beratnya adalah lintas sumber daya manusia baik dalam bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan, sosial budaya. Menurut
Djokolono, the most effective team haruslah berisi mengenai share, participate, encourage each other, dan use
all team resources. Selain itu, beliau juga menegaskan akan pentingnya keterbukaan dalam berorganisasi dan
berperan sesuai dengan kemampuan masing-masing, memberikan kritik yang membangun, saat terjadi perbedaan
disarankan temukan solusi setelah itu baru mendukung kebijaksanaan. Pada kesempatan
lain, Djokolono juga mengatakan bahwa sebuah problem solving
process meliputi identifikasi permasalahan,menganalisa fakta,mencari alternatif
masalah, mengevaluasi masalah
dengan mencari yang efektif dengan tercapainya tujuan dan efisien menjelaskan sumberdaya terpakai
seminimal mungkin.
Sebagai narasumber kedua Syamsul Bahri yang menyajikan materi leadership dan manajemen dalam organisasi. Dalam
pemaparannya dikatakan tentang penitikberatan pada upaya penciptaan leadership dalam berorganisasi,
disampaikan pula pada bagian awal tentang hakekat organisasi, pentingnya
organisasi, perbedaan antara leader
dan header, serta bagaimana kiat
untuk dapat menjadi seorang leader yang memiliki jiwa leadership. Dijelaskan pula jiwa leadership seorang pemimpin dapat
dibangun dari beberapa indikator seperti team leader, have
mission, good performance, coach
and counselor, team
builder, problem solver, decision maker, motivator, team
developer, dan team enforcer. Selain itu,
seorang pemimpin haruslah memiliki sifat seperti yang dicontohkan oleh nabi
Muhammad SAW yaitu siddiq, fathanah, amanah, dan tabligh atau bila
dijabarkan mengandung makna selalu bekerja dengan benar, melalui cara
atau metode yang cerdas, mampu mengerjakan
dan menjaga segala sesuatu sebagai sebuah amanah dan selalu menyampaikan hasil secara bijak. Masih menurut
Syamsul Bahri bahwa organisasi
yang luar biasa adalah organisasi yang mampu
menghasilkan sesuatu yang
luar biasa, Untuk itulah sebuah
organisasi butuh
manajemen karena memiliki latar belakang yang berbeda. Sedangkan organisasi yang efektif membutuhkan pentingnya visi, misi, tujuan dan sasaran yang specifik, dapat diukur, dan disepakati, sehingga langkah untuk menetapkan tujuan haruslah kongkrit dengan membuat rencana tindakan (action
plan) yang detail dan rinci serta terstruktur. Pada akhir pemaparan dilakukan simulasi
membuat sebuah action
plan oleh para peserta
coaching yang dibagi dalam beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok kemudian
diminta untuk mempresentasikan hasil yang telah
dikerjakan.
Sebagai narasumber yang terakhir yaitu Slamet Heri Winarno yang memaparkan tentang
pelaksanaan tata tertib dan peraturan kemahasiswaan yang berisi
tata cara prosedur dalam menjalankan kegiatan kemahasiswaan. Dikatakan bahwa kelancaraan
kegiatan kemahasiswaan harus ditunjang pula oleh perangkat ketentuan dan
peraturan yang jelas yang mengatur setiap kegiatan kemahasiswaan. Hal ini
bertujuan supaya kegiatan mahasiswa berjalan pada fungsinya dan dapat mencegah
hal-hal negatif yang kemungkinan akan timbul.
Kegiatan Coaching
Ormawa BSI ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi
setiap individu-individu yang secara langsung terlibat dalam kegiatan
mahasiswa, juga agar kegiatan mahasiswa mampu memberikan warna tersendiri dalam
memajukan lembaga BSI di masa mendatang.(smh/sia/ana).