Kiat Sukses Entrepreneur Kampus Menghadapi ASEAN Economic Community 2015
Artikel Seminar
Entrepreneur 2015
Jakarta BSI News
Kamis 23 April 2015, terlihat
puluhan mahasiswa yang tengah memenuhi Aula BSI Purwokerto untuk mengikuti
Seminar Entrepreneur 2015 yang bertajuk “Kiat
Sukses Entrepreneur Kampus Menghadapi ASEAN Economic Community 2015“. Seminar
yang rutin diadakan setiap semester ini diadakan oleh Bina Sarana Informatika
yang bertujuan untuk membentuk pola pikir mahasiswa agar mampu menjadi pencipta
lapangan pekerjaan/usaha di tengah isu persiangana dunia ekonomi ASEAN 2015.
Acara seminar yang berlangsung
dari pukul 13.00-16.00 ini terdiri atas 2 season. Untuk season pertama oleh Staff
BEC (BSI Entrepreneur Center) BSI Purwokerto yaitu Yustina Meisella Kristania
diisi dengan pengenalan terkait BEC BSI Purwokerto serta tak ketinggalan
disampaikan pula visi, misi, dan juga motto dari BEC. Disampaikan juga program
kerja BEC yang akan diselenggarakan dalam 1 tahun kedepan. Ini diharapkan dapat
lebih memberikan informasi dan juga rasa
ketertarikan kepada mahasiswa agar bisa lebih berperan aktif dalam kegiatana-kegiatan
komunitas BEC Purwokerto khususnya dalam pemupukan pola pikir pengembangan
wirausaha ditengah pergaulan anak muda masa kini.
Kemudian untuk materi berikutnya
yaitu tentang entrepreneur kali ini diisi oleh Yanuar pribadi selaku Direksi
Lumbung Ageng Group (Luri Resto, Otentik Cafe dan XLoo) yang bertanggung jawab
dibagian waralaba. Dalam penyampaian materi di season inti ini, beliau lebih
menekankan kepada mengapa berbisnis, hakikat berbisnis, karena bisnis bukan sekedar
menjual sesuatu tetapi bisnis lebih soal penyebaran nilai, martabat dan
kualitas hidup manusia. Yanuar tidak lupa menyampaikan bahwa menggali
potensi, menciptakan manfaat, membaca
peluang, mengambil posisi dan mengatur strategis adalah langkah awal untuk membentuk
pola pikir entrepreneur. Semoga dengan kegiatan ini mahasiswa dapat semakin
menyadari bahwa tak selamanya menjadi lulusan mahasiswa harus berkompetisi
mencari lapangan kerja, tetapi justru mulai berpikir bagaimana membuka lapangan
pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk masyarakat. (yms/ana)