Peluang dan Tantangan Indonesia Dalam Menyikapi AFTA 2015
Seminar Nasional Inovasi & Tren
2015
Jakarta BSI News
Sejak pagi kampus BSI Kalimalang terlihat sudah dipadati beberapa orang
yang memasuki aula lantai empat untuk mengikuti Seminar Nasional Inovasi &
Tren 2015 (SNIT), 23/05/15. Acara seminar kali ini mengusung tema “Peluang dan Tantangan Indonesia Dalam
Menyikapi AFTA 2015“.
Pada kesempatan seminar kali ini dihadiri oleh tamu
undangan dari beberapa perguruan tinggi serta diikuti oleh 87 orang Pemakalah dari beberapa
Daerah di Indonesia diantaranya Lampung, Riau, Bandung, Sukabumi, Yogya, Ambon,
dan lain-lain. Selain itu, seminar ini juga dihadiri kurang lebih 200 Orang peserta non
pemakalah yang juga berasal dari beberapa Daerah di Indonesia.
Acara ini diawali dengan opening ceremony oleh tuan rumah oleh Direktur
BSI Naba Aji Notoseputro. Dalam sambutannya beliau menyampaikan semoga
kedepanya para peserta yang mengikuti seminar ini dapat berbagi ilmu. “Semoga seminar ini dapat menjadi ajang untuk berbagi ilmu ke
depannya”, ujar Naba.
Selanjutnya tibalah kepembukaan acara oleh Nursal selaku Kepala
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kopertis Wilayah III. Dalam sambutannya beliau berharap
semoga seminar ini dapat diperoleh manfaatnya khususnya bagi para penelitian.
Setelah itu masuk keacara intin seminar. Dalam seminar kali ini
menghadirkan pembicara utama (Keynote Speaker) yakni Rossalis
R. Adenan, MBA selaku Sekretaris Tim Pelaksana Harian Nasional ASEAN yang
mewakili H.E. MR. I Gusti Agung Wesaka Puja Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN
yang tidak dapat hadir karena tugas kenegaraan.
Pembicara dalam diskusi Panel pada seminar kali ini adalah Sekretaris
Jenderal APTIKOM Achmad Benny Mutiara, Guru Besar Institut Pertanian Bogor
yaitu Musa Hubeis, serta Gun Gun Heryanto selaku Tokoh Komunikasi Politik
Indonesia dan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute. Seminar ini
juga di hadiri oleh Abdul Kohar selaku Kepala Divisi Pemberitaan Media
Indonesia yang hadir mewakili Media Relasi.
Pemaparan pertama dijelaskan oleh Rossalis R. Adenan selaku pelaksana
harian SetNas ASEAN Indonesia. Setelah itu pemaparan dilanjutkan oleh Musa
Hubeis yang menjelaskan
perbandingan mengenai IKM / Wirausaha yang ada di Indonesia dengan diuar negri.
Meskipun suasana sudah siang namun peserta tampak antusias mendengarkan
sambutan dari beberapa acara. Setelah mendapatkan informasi mengenai IKM
/Wirausaha selajutkan peserta mendapatkan informasi mengenai pentingnya ICT
yang disampaikan oleh Achmad Benny Mutiara selaku Sekjen
APTIKOM.
Dari tiga pemaparan yang disampaikan oleh pembicara, selanjutnya
Ahmad Setiadi selaku Moderator membuka sesi tanya jawab bagi para peserta.
Dengan dibukannya sesi tanya jawab ini banyak peserta yang mengajukan beberapa
pertanyaan.
Setelah itu acara sambutan ditutup dengan sambutan terakhir oleh Gun-Gun
Heryanto selaku Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute. Dalam sambutannya beliau menyampaikan
bagaimana
kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.
Seminar ini dihadiri
oleh tamu undangan dari beberapa Perguruan Tinggi serta diikuti oleh 87 orang
Pemakalah dari beberapa Daerah di Indonesia diantaranya Lampung, Riau, Bandung,
Sukabumi, Yogya, Ambon, dan lain-lain. Selain itu, seminar ini juga dihadiri
kurang lebih 200 Orang peserta non pemakalah yang juga berasal dari beberapa
Daerah di Indonesia.
Setelah beberapa sambutan dari pembicara selesai dan sebelum peserta
melakukan Istirahat sholat dan makan, dari pihak BSI memberikan kenang-kenangan
berupa foto kepada masing-masing pembicara. Kemudian acara dilanjutkan lagi
dengan presentasi pemakalah seminar. Seminar Nasional
Inovasi dan Tren (SNIT) terbagi dalam kategori bidang ilmu seperti Komputer dan
Sains, Ekonomi dan Manajemen, Komunikasi, Ilmu Kesehatan, Hukum, Bahasa dan
Pariwisata.
Seminar ini ditutup
dengan pembagian penghargaan berupa grand prize dan plakat untuk pemakalah
terbaik berupa PC Tablet. Penghargaan berupa plakat juga diberikan kepada
penyaji terbaik di setiap ruangan kelas. (ana)