Indonesai Darurat Korupsi
Seminar Nasional dan
Launcing Website Resmi (FAI)
Jakarta BSI News
Setelah sebelumnya melakukan seminar yang berlangsung di BSI Kalimalang, kini Forum Akademisi
Indonesia (FAI) mengadakan seminar kembali. Namun ada sedikit yang berbeda pada
seminar kali ini. Jika pada seminar yang lalu FAI lebih membahas mengenai FAI
seperti mulai dari memperkenalkan apa itu FAI, pemaparan mengenai FAI itu
sendiri, serta pengukuhan deklarasi FAI.
Sementara itu untuk FAI kali ini tetap lebih membahas mengenai seminar
nasional namun ada sedikit yang beda untuk FAI kali ini karena untuk kali ini
FAI juga telah Launching Website Resmi Forum Akademisi Indonesia (FAI), yang
bertempat di BSI Kalimalang, Sabtu 29/08/15.
Acara diawali dengan sambutan dari Naba Aji Notoseputro. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa FAI adalah wadah untuk menyikapi berbagai permasalahan dalam perspektif akademisi dan jalan kelaur untuk berbagai permasalahannya. Pelaksanaan FAI kali ini dihadiri oleh Naba Aji Notoseputro selaku
Direktur BSI dan beberapa ketua jurusan.
Peserta dari seminar ini terdiri dari Dosen, Alumni dan Mahasiswa baik dari BSI maupun dari luar BSi.
Antusias peserta yang mengikuti seminar ini sangat di ancungkan jempol. Hal ini
terbukti dari banyaknya mahasiswa yang memadati aula. Para peserta sangat
antusias mendengarkan penjelasan dari narasumber, tokoh, pakar ekonomi &
praktisi kebijakan publik. Adapun beberapa pembicara tersebut diantaranya
adalah Dr. Abdullah Hehamahua (mantan
penasehat KPK), Dr. Ichsanuddin Noorsy (pengamat ekonomi dan kebijakan publik),
dipandu oleh moderator : Dr. Hendra Kurniawan, Lc., M.Is.
Dalam penjelasannya Abdullah
menjelaskan mengenai beberapa kasus korupsi yang ada di Indonesia. Mulai dari
pendidikan anti korupsi hingga persoalan yang menyangkut pendidikan karakter
bangsa.
Selanjutnya adalah penjelasan dari
Ichsanuddin. Dalam penjelasannya beliau memaparkan mengenai para perilaku ekonomi seperti salah satunya
kasus sapi yang harganya sampe dengan 140 ribu. Ini merupakan perilaku dari
mafia. Lebih lanjut beliau juga menjelaskan mengenai sistemik penyadaran,
penyuapan, investasi dan penjajahan (penetrasi/dominasi) Asing, modal berfikir
kuadrad analisis yang terdiri dari sistem dan prilaku. Antara modal soasial,
modal finansial, perolehan suara.
Lebih lanjut lagi Ichsanuddin juga
menjelaskan siapa orang yang berpengaruh di dunia dan bagaimana kriterianya. “Siapa pemimpin besar dan paling berpengaruh di dunia? Ada tiga
kriterianya yakni: melidungi pengikut/rakyat, mencerdaskan dan menyejahterakan
pengikut/rakyat, menumbuhkan dan mengembangkan keyakinan pengikut/rakyat bahwa
perjalanan ke depan adalah benar”, ujar Ichsanuddin. Lebih lanjut beliau
juga menjelaskan hal yang dapat dilakukan untuk terbebas dari korupsi. “Untuk bebas dari korupsi tegakkan dulu al-amin”, ujar Ichsanuddin.
Setelah itu acara dilanjutkan lagi dengan penyerahan kenang-kenangan
yang diberikan oleh Naba Aji Notoseputro kepada Dr. Abdullah Hehamahua dan
Dr. Ichsanuddin. Tidak hanya sampai disini para peserta yang menanya
dengan pertanyaan terbaik juga mendapatkan doorprize dari BSI.
Sementara itu pada waktu dan tempat yang sama juga dilakukan acara Press Conference, bagi para wartawan yang
ingin lebih jauh lagi mengenal mengenai FAI dan Korupsi juga diberikan waktu
untuk bertanya melalui acara. Abdullah
Hehamahua juga menjelaskan bahwa salah satu wujud berbentuk korupsi dari
mahasiswa adalah menyontok, tidak membayarkan uang kuliah dll. (ana)