Jakarta-BsiNews
Sejalan dengan permintaan dunia industri terhadap lulusan program studi Administrasi Bisnis dan Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) wajib memiliki sertifikasi kompetensi. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh PT Bino Mitra Sejati (BANTEX) dimaksudkan sebagai sarana untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid, berlaku sekarang/terkini/current serta otentik sebagai dasar apakah peserta uji sertifikasi kompetensi sudah kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi yang diujikan. Sertifikasi kompetensi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja baik yang besifat nasional, khusus maupun internasional.
Pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi dengan skema vendor Handling Documents With Office Stationery dari Bantex sebagai perusahaan melalui unit kompetensi dari Standar Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI). Unit skema yang diujikan terdiri dari 6 unit yaitu; (1) Menangani Penerimanaan & Pengiriman Dokumen Surat, (2) Menyiapkan Dokumen Bisnis, (3) Melakukan Komunikasi melalui Telepon, (4) Mengelola Arsip, (5) Mengelola Peralatan Perkantoran, (6) Menerapkan Prosedur K3 Perkantoran. Pelaksanaan kegiatan sertifikasi ini dilaksanakan pada tanggal 30-31 Oktober 2018 untuk mahasiswa program studi Administrasi Bisnis dengan jumlah peserta 762 mahasiswa, dan tanggal 1 November 2018 untuk mahasiswa program studi Administrasi Perkantoran dengan jumlah 101 mahasiswa. Sertifikat yang didapat nanti akan dimasukkan ke dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Sebelum dilaksanakan ujian sertifikasi kompetensi ini harus melewati syarat-syarat terlebih dahulu, diantaranya, lulus semua mata kuliah yang berhubungan penanganan dokumen dengan alat tulis kantor, seperti; Manajemen Perkantoran, Manajemen Kearsipan, Korespondensi Niaga Bahasa Indonesia, Praktikum Perkantoran dan saat ini minimal duduk di semester V (lima). Adapun asesor yang menguji adalah asesor yang sudah berpengalaman dibidangnya yaitu; Eka Putri Hadayani, Agus Suhaila, Chusminah, Eulin Karlina dan Suparman HL. Bentuk proses uji sertifikasinya diawali dengan pembekalan atau disebut dengan pra asesmen, dilanjutkan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal, 3 soal essay dan ujian praktek. Dari 862 mahasiswa yang mengikuti ujian sertifikasi kompetensi dari awal sampai akhir semuanya dinyatakan KOMPETEN. (SPM)
