Mahasiswa UBSI menjadi relawan Korban Bencana Palu dan Sekitarnya

0 18

Jakarta-BsiNews

UBSI turut ambil bagian dalam Aksi kemanusiaan di palu dan sekitarnya, dengan mengirimkan 3 mahasiswa yang terpilih menjadi relawan yang tergabung dalam tim Relawan Kemristekdikti. Berikut nama mahasiswa UBSI yang terpilih, Bill Detrik paulus (AMK), Carlos Maranatha (AMIK), dan Widian Risqy Saputra (AMK).   

Pada Selasa siang Tim Relawan Kemristekdikti tiba di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie dan langsung bertolak ke Univ. Tadulako sebagai Pusat POSKO Relawan selama di Palu. kami pun di sambut hangat oleh pihak Univ tadulako dan dari beberapa Tim Relawan lainnya.

Ada beberapa divisi yang telah dibagi yaitu Divisi Kesekretariatan, Divisi Dapur Umum, Divisi Dokumentasi, Divisi Logistik, Divisi Medis dan Divisi Trauma Healing. Kami dari UBSI di amanahkan di Divisi Logistik, tentunya di divisi logistik sendiri itu memegang amanah yang luar biasa karena harus mendistribusikan barang barang yang telah di kumpulkan dari seluruh PTS di Jakarta.

Visi kami di logistik mencapai ke pelosok pelosok desa yang masih minim bantuan, pada hari ke 2 kami dari divisi logistik di bagi menjadi 2 untuk mencakup daerah Sigi dan Donggala. Tim logistik yang pertama menuju kab. Donggala desa Maleni untuk membangun tenda pleton untuk proses belajar mengajar di SMA negeri 1 Banawa dan tim yang kedua ke kab Sigi, kec tanambulava, desa sibalaya utara untuk mendistribusikan barang logistik dan membuka posko kecil untuk divisi medis dan trauma healing, karena disana masih banyak yang membutuhkan tenaga medis dan hampir seluruh masyarakat disana masih trauma akan bencana yang terjadi pada tanggal 28/09/2018

Pada hari ke 3 kami disana, 1 tim menuju pesisir pantai barat kec donggala atas arahan ibu Vera Elena selaku Wakil bupati Donggala untuk membangun 1 tenda pleton di salah satu masjid di desa Batusuya Go’o dan mendistribusikan sebagian barang kesana dan 1 tim lagi masih mendistribusikan barang ke daerah Sigi.

Pada hari ke 4 dan 5 seluruh divisi ke daerah pusat gempa yaitu di Kec sirenja kab donggala dengan membawa seluruh persediaan logistik yang ada, dan menginap selama sehari di salah satu rumah relawan yang terdampak bencana juga. dan pada malam harinya kami mengadakan assesment di sebagian desa yang masih minim bantuan yaitu Desa Dampal, Lompio, Sibado, Tompe, Ujumbou dan tondo. setelah mendapat hasil assesment kami mengatur barang sesuai dengan porsi kebutuhan per desa. setelah mendistribusikan seluruh barang ini kami seluruh Tim Relawan bertolak ke posko utama yang ada di Univ Tadulako

Kami sempat bertanya kepada seorang bapak “Apa yang bapak lakukan pada saat gempa itu terjadi”

“pada waktu kejadian itu kami sudah was was karena sudah ada gempa awal di jam 3 nya jadi kami kebanyakan sudah di luar rumah” ujar seorang bapak (desa Tompe) dengan nada yang gemetar dan tubuh yang merinding.

 Pada Hari ke 6 kami seluruh Tim Relawan diajak untuk ke daerah yang terdampak cukup parah yaitu daerah petobo dan balaroa. kami masih melihat banyak bendera merah putih yang katanya itu adalah tanda bahwa masih terdapat korban yang belom dapat dievakuasi, karena kontur tanah yang masih labil. Haru dan sedih kami pecah saat melihat langsung keadaan daerah yang merenggut banyak nyawa ini.

Semoga selama kami disana sebagai suatu tim yang dibawahi langsung oleh Kemristekdikti bisa di kenang oleh masyarakat Palu, Sigi dan Donggala, bahwa masih banyak mahasiswa di luar sana yang ingin terjun langsung untuk membantu saudara saudara kita yang terdampak bencana. dan semoga sedikit bantuan dari berbagai PTS yang ada di jakarta ini bisa bermanfaat bagi kehidupan sehari hari dan keberlangsungan hidup masyarakat disana. Tentunya banyak pengalaman yang sangat berharga yang kami terima selama berkegiatan disana.

 

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.