Mapala UBSI Tarantula Dan Baznas Tanggap Bencana Yogyakarta Adakan Latihan Bersama Water Rescue
Yogyakarta BSI-News
Bencana yang terjadi di tanah air belakangan ini telah menimbulkan kedukaan dan derita bagi masyarakat yang menjadi korban. Banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, banjir bandang seakan tiada henti menerpa bangsa kita. Diperlukan berbagai upaya penanggulangan yang komprehensif terhadap dampak yang ditimpulkan dari bencana-bencana yang terjadi tersebut. Hal inilah yang mendorong mahasiswa UBSI yang tergabung dalam Mapala UBSI Tarantula bersama dengan Baznas Tanggap Bencana Yogyakarta mengadakan latihan gabungan water rescue yang berlokasi di Embung Badan Wakaf UII (Embung Mini UII), Minggu (19/1/2020). Peserta lain yang turut serta dalam latihan gabungan ini Sarlinmas, BPBD Bantul, ACT, Code-X, RSB, dan Masyarakat Umum .
Latihan ini di maksudkan sebagai bentuk antisipasi dan kesiapan elemen-elemen sukarelawan dalam menanggulangi dan mengatasi dampak terjadinya bencana khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Water Rescue merupakan suatu teknik pertolongan/evakuasi/penyelamatan yang dilakukan di air. Latihan gabungan yang dimulai pada pagi hari pukul 09.00 WIB ini diawali dengan pembukaan oleh perwakilan Maulana Ardiansyah selaku perwakilan dari Baznas Tanggap Bencana Yogyakarta. Setelah itu dilanjutkan dengan streching atau peregangan otot bersama dan pengenalan alat sebelum melaksanakan kegiatan utama. Alat yang digunakan seperti Life Jacket, Ring Bouy, Dayung, dan Perahu. Peserta latihan gabungan ini dibagi menjadi tiga tim agar mempermudah latihan, dan agar para peserta mudah dalam belajar. “Para peserta kita bagi dalam tim-tim yang nantinya akan memudahklan mereka dalam memahami tahapan dari latihan kali ini”, ujar Maulana.
Mahasiswa UKM Mapala UBSI Tarantula terbagi menjadi beberapa orang dari tiap-tiap tim. Tim pertama langsung belajar menggunakan perahu yang meliputi bagaimana cara mendayung lambat, mendayung cepat, cara turun dari perahu ke air, cara mengangkat korban, dan cara flip/lop (membalikkan perahu). Tim kedua berlatih cara berenang untuk proses penyelamatan, meliputi empat gaya yang dilakukan diantaranya, gaya bebas, gaya punggung, gaya gunting, dan gaya dada. Beberapa mahasiswa dari UKM Mapala UBSI pada awalnya kami sempat takut masuk ke air karena kedalamannya yang mencapai tiag meter, tetapi kami diyakinkan bahwa itu aman karena kami telah menggunakan alat pengaman yaitu Life Jacket yang jika dipakai di air kami tidak akan tenggelam dan dipandu oleh ahlinya. Sedikit demi sedikit mahasiswa UBSI pun mulai bisa berenang. Tim ketiga belajar tentang metode dan melakukan pertolongan di air. Pertolongan di air menggunakan metode Reach Throw Row Go Tow/carry (RTRGT). Reach yaitu cara menjangkau korban dengan bantuan bambu, galah, tali, dan lain–lain. Throw yaitu melempar alat apung seperti ring bouy. Row yaitu mendekati korban dengan perahu, setelah itu Go yaitu berenang mendekati korban. Dan yang terakhir adalah Tow/Carry atau kontak langsung dan membawa korban ke tempat aman.
Setelah satu tim telah selesai dibidangnya, ketiga tim bergantian sehingga semua tim belajar semua materi praktek yang diajarkan. “Latihan ini positif sekali bagi kami tim mapala karena kami dapat belajar bagaimana menjadi penyelamat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dan latihan ini sangat bermanfaat, selain menambah ilmu juga menambah pengalaman dan menambah teman”, ungkap Dian Ari Prakoso ketua mapala UBSI Tarantula. Ilmu itu jangan disimpan untuk diri sendiri, tetapi bagikanlah ke orang lain agar bermanfaat bersama. Salam Lestari !!!
[…] Baca Juga : Mapala UBSI Tarantula Dan Baznas Tanggap Bencana Yogyakarta Adakan Latihan Bersama Water Rescue […]