UBSI Bekali Mahasiswa Menjadi Akuntan Professional di Tahun 2022
Jakarta Bsi-News
Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika mengadakan Workshop Akuntansi Dasar yang bertajuk “Menjadi Akuntan Profesional untuk Menghadapi Persaingan Global”. Dengan menghadirkan narasumber yang memang ahli dibidangnya yakni Sri Harjunawati,SE,MM. Kegiatan ini, dihelat selama 1 (satu) hari di Gedung UBSI Kampus Jatiwaringin, Jalan Jatiwaringin Raya no.18 Pondok Gede Jakarta Timur, pada 20 Januari 2020.
Kepala Prodi Sistem Informasi Akuntansi UBSI Adi Supriyatna,M.Kom mengatakan dalam kegiatan ini seluruh mahasiswa dibekali wawasan mengenai pembekalan akuntansi sekaligus ujian dalam menyelesaikan transaksi akuntansi pada perusahaan dagang.
“2020 masih menjadi tahun yang sangat baik bagi perusahaan dagang dalam menerbangkan produk keluarannya di pasar Indonesia, hal ini didukung dengan semakin konsumtifnya masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Dengan semakin berkembangnya perusahaan dagang tersebut maka para akuntan dituntut untuk lebih cermat, teliti dan professional dalam menjalankan kewajibannya. Hal inilah yang ingin kami bekalkan kepada calon akuntan professional lulusan UBSI di masa depan” katanya.
Kegiatan ini, katanya, diikuti sebanyak 23 orang mahasiswa, selama 1 (satu) hari yang dimulai dengan pembukaan oleh MC Bryan Givan. Adapun tujuan dari kegiatan workshop akuntansi dasar “Menjadi Akuntan Profesional untuk Menghadapi Persaingan Global” ini yakni agar para mahasiswa dapat memahami dengan baik cara penyelesaian transaksi akuntansi pada perusahaan dagang.
“Kami juga ingin membangun wawasan berpikir para mahasiswa agar bisa lebih kritis dalam menghadapi perkembangan transaksi akuntansi yang ada saat ini. Tentunya, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mahasiswa harus bisa mengikuti perkembangan yang ada, tetapi juga harus peka terhadap yang terjadi di lingkungannya khususnya dibidang akuntan tanpa melupakan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku,” ujar Adi.
Tiga hal yang diharapkan dari workshop ini, lanjut Adi, yakni pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan tingkah laku yang baik (attitude).
Ia menambahkan, dengan belajar menyelesaikan persoalan transaksi akuntansi dapat membantu memahami dan menyelesaikan masalah terkait keuangan di perusahaan tersebut, dan juga sebagai alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil. Hal ini, sangat berguna bagi mahasiswa sebagai calon akuntan professional untuk tahu dan memahami arah kebijakan sebuah perusahaan yang sedang berjalan.
“Mahasiswa harus paham betul bagaimana menyelesaikan segudang transaksi keuangan di perusahaan dagang, dengan kepemahaman tersebut harapannya dapat menjadi modal besar bagi mereka untuk terjun di dunia akuntan profesional” ungkap Adi. (Bryan Givan)