Ratusan Siswa Belajar Digital Marketing Lewat Seminar Nasional yang Digelar UBSI Pontianak
Pontianak Bsi-News
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kota Pontianak menggelar Seminar Nasional BSI Digination dengan tema “Tantangan dan Peluang Generasi Milenial” yang diselenggarakan di Aula UBSI Kampus Pontianak, Kamis (6/2/2020).
Kali ini narasumber yang didatangkan yakni Eko Dony Prayudi yaitu Travel Blogger dan pakar digital marketing, Head of Marketing Communication BSI Group yakni Achmad Baroqah Pohan dan diikuti oleh ratusan siswa perwakilan dari SMA/SMK di Kota Pontianak.
Pada seminar ini dijelaskan bagaiamana cara mengetahui konten hoaks yang beredar di masyarakat dan bagaimana cara mengikuti perkembangan di era digital serta apa saja tantangan yang ada di jaman sekarang, dan peluang yang bisa ditangkap oleh para generasi milenial melalui media sosial.
Kepala Kampus UBSI Kampus Pontianak, Eri Bayu Pratama mengatakan sebelumnya sudah dilakukan seminar nasional terkait tantangan generasi milenial dan seminar kali ini bagaimana menghadapi tantangan di era digital.
“Kita mengedukasi supaya anak-anak tidak hanya menerima informasi yang kurang jelas tapi bagaimana cara berinovasi dan berkarya dengan perkembangan di era digital saat ini,”ujar Eri Bayu Pratama.
Ia berharap siswa bisa tahu potensi dirinya untuk dikembangkan di era digital sekarang baik dari sisi entrepreneur atau entertainment agar terus berkarya dalam hal positif apapun bentuknya.
“Kegiatan ini bukan berarti selesai disini saja dan nanti pasti akan dilakukan acara yang sama dengan narasumber yang beda untuk mengedukasi siswa,”jelasnya.
Travel blogger dan pakar digital marketing, Eko Dony Prayudi menjelaskan kepada para generasi milenial bagaimana digital marketing bisa dilakukan oleh siapapun.
“Saya ingin menunjukan tentang social media. Walaupun seperti pisau bermata dua tapi bisa menjadi sumber keuangan,”jelas Eko.
Ia mengatakan mengelola sosial media yang paling penting adalah menngerjakan sesuai passion dan membuat konten yang disukai orang banyak, serta diri sendiri nyaman membuatnya dan harus mengikuti perkembangan.
“Jadi harus terus belajar dan mengikuti tren dan selebihnya kita harus konsisten,”kata travel blogger yang punya tukangjalanjajan.com itu.
Sebenarnya dasar saja bagaimana membuat konten untuk branding apakah mau jadi beauty vlogger, dan lainnya untuk dikembangkan.
Sejauh ini siswa di Pontianak perkembangannya pesat, banyak youtuber muda yang sudah bagus editing dan rapi bahkan dari instagramer dari Pontianak sudah ada beberapa yang go nasional.
“Pesan untuk anak muda internet seperti pisau mata dua kita harus tau mana yang bisa menjadi senjata yang membunuh dan membetengi diri untuk digunakan sebaik mungkin. Siswa belum tau posisi mereka sebagai apa karena selama ini mereka selalu memposisikan diri sebagai pasar. Tapi belum tau bagaimana mereka menjadi produsennya,”pungkas Eka.
Sementara, Achmad mengatakan media social tentu banyak berita hoaks dan memang harus ada kemauan dari sendiri untuk melakukan cek dan ricek mencari kebenaran.
“Kontennya bisa dilihat dari judul dan isi. Jadi ada beberapa situs yang bisa digunakan untuk mengeceknya,” ucapnya. Ia juga mengatakan sejauh ini pemahaman siswa atau generasi milenial masih sangat sederhana terkait media sosial.