KULIAH DARING MENJADI SOLUSI BAGI MAHASISWA
Jakarta Bsi-News
Setelah diumumkannya Corona Virus Diseases (Covid-19) sebagai wabah pandemic global oleh WHO pada pertengahan Maret 2020, Indonesia mulai merasakan dampak hadirnya Covid-19.
Sebagian masyarakat yang semula optimis kebal akan virus ini, kini mulai khawatir. Apalagi setelah munculnya pasien 01 positif Covid-19 pada 14 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat. Sentak masyarakat mulai menyadari bahwa belum ada satupun di dunia ini yang kebal terhadap Covid-19.
Hal tersebut direspon positif oleh Pemerintah dengan mengeluarkan berbagai macam kebijakan guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Salah satunya ialah muncul istilah WFH (Work From Home). Beberapa aktivitas mulai dilakukan di rumah. Belajar, beribadah dan bekerja kini dilakukan di rumah. Begitu pula para mahasiswa yang kini mulai melakukan kegiatan belajar mengajarnya di rumah.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kuliah daring (online), selama Perguruan Tinggi memiliki wadah untuk memfasilitasi aktivitas belajar mengajar yang mumpuni. Bahkan sebelum terjadinya wabah Covid-19 ini pun beberapa perguruan tinggi telah eksis dengan istilah kuliah daring tersebut. Namun kendala muncul disaat para mahasiswa mengeluhkan penurunan kualitas belajar yang didapatkan. Sebagian dari mereka (mahasiswa) merasa kesulitan dalam mengakses ruang belajar kuliah daring dikarenakan beberapa hal. Salah satu diantaranya ialah koneksi yang buruk sehingga proses pembelajaran terganggu.
Sejatinya kuliah daring merupakan solusi terbaik bagi mahasiswa dalam melanjutkan pendidikannya di masa krisis pandemic corona seperti ini. Salah satu perguruan tinggi swasta yakni Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang memiliki keunggulan di bidang Teknologi dan Informasi telah mengupayakan seluruh aktivitas perkuliahan berjalan dengan daring (online).
“Setiap dosen & mahasiswa wajib melaksanakan perkuliahan daring dengan menggunakan media e-learning UBSI atau alternative media pembelajaran yang telah disepakati†papar Rektor dalam surat edaran, 16 Maret 2020.
“Modul pembelajaran dapat diakses melalui website kampus dan dapat langsung diunduh†tambahnya.
Penerapan kuliah daring merupakan solusi yang tepat di masa pandemic virus covid-19 saat ini. Tanpa perlu melakukan kontak fisik dan berpergian ke kampus, mahasiswa dapat langsung belajar di rumah dengan laptop atau smartphone yang terkoneksi dengan internet. Namun, perkuliahan daring tersebut tetap harus dalam pengawasan dosen, jika tidak proses perkuliahan akan menjadi tidak efektif.
“Dosen bukan sekedar melakukan absensi kehadiran lalu memberikan tugas, namun ada penyampaian materi perkuliahan disertai penjelasan dan forum tanya jawab. Jika hal tersebut diterapkan maka mahasiswa mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.†Ucap Bryan salah satu dosen UBSI.
Efek samping dari perkuliahan daring ialah meningkatnya tingkat stress apabila terlalu lama berada di depan laptop atau komputer. Seharusnya para dosen tidak terlalu membebani mahasiswa dengan segudang tugas di masa genting virus corona seperti ini. Dosen dapat mengambil jeda waktu untuk istirahat dan tidak terlalu memaksakan peserta didiknya untuk terlalu lama didepan layar komputer. Kesehatan fisik dan mental harus tetap terjaga agar imunitas tubuh dapat tetap stabil.
Terkadang hal tersebut yang luput dari penglihatan para dosen. Mungkin dosen hanya mengajar 1 hingga 2 kelas dalam waktu 1 minggu, namun mahasiswa bisa mendapatkan 3 sampai 5 dosen dalam waktu seminggu. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa mahasiswa cenderung rentan terhadap stress. Dengan memberikan jeda istirahat dapat menjadi solusi dari hal tersebut.
“Kunci keberhasilan dari pembelajaran daring ini ialah fokus dan mandiri, maksudnya dosen dan mahasiswa harus fokus saat perkuliahan dimulai dan juga harus bersikap mandiri dalam menjalani perkuliahan. Dengan kedua hal tersebut, di masa pandemic corona seperti saat ini perkuliahan daring bisa menjadi solusi bagi mahasiswa†papar Bryan.