Jakarta Bsi-News
Tren teknologi digital terus terjadi, terutama di era pandemi covid19. Seluruh sektor mau tidak mau menyesuaikan diri untuk menggunakan teknologi digital. Program Studi Sistem Informasi (D3) kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melaksanakan webinar dengan judul “Digital Technology For A Better Future” pada tanggal 10 November 2020. Tujuan diadakannya webinar ini adalah untuk menanamkan digital mindset ke mahasiswa. Sebagai program studi yang melahirkan lulusan dengan background teknologi, tentunya diharapkan mahasiswa mampu membaca peluang bidang teknologi digital atau bahkan menciptakan sesuatu hal baru berbasis teknologi digital.
Pembicara pada webinar ini adalah Peter J Kambey, beliau merupakan praktisi IT yang sudah cukup lama dan terkemuka di Indonesia terutama dikalangan programmer web. Sebagai Head of Executive komunitas PHP Indonesia, pengalamannya tentu sudah tidak diragukan lagi.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistem Informasi, Universitas BSI yakni Sriyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini membutuhkan orang-orang yang tidak hanya mampu mengelolanya tapi juga mapu membuat terobosan-terobosan baru, ide-ide baru yang memberikan manfaat untuk hajat hidup orang banyak (pemerintah, bisnis dan industri, organisasi, maupun dilingkungan masyarakat).
Sriyadi menekankan pentingnya kegiatan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan digital mindset bahwa mahasiswa tidak hanya sebagai user IT, tidak sekedar mampu menghasilkan karya aplikasi, namun yang paling penting memiliki kemmampuan membaca peluang dan menciptakan hal baru dalam teknologi digital. Selaras dengan sambutan Kaprodi Sistem Informasi, dalam pemaparan materi Peter J Kambey menjelaskan mengenai tren teknologi digital seperti cloud computing, social media, perangkat mobile serta data analytics yang saat ini banyak berkembang dan digunakan dalam berbagai sektor.
“Hampir semua perusahaan menggunakan 4 hal tersebut” jelasnya. Untuk itu, sebagai bagian dalam memanfaatkan peluang yang ada maka perlu perubahan mindset, menganalisa kebutuhan-kebutuhan atau permasalahan dari berbagai macam industri serta kemampuan menilai suatu produk. Peter mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki digital mindset haruslah mampu memberikan solusi permasalahan yang ada atau sekedar menaikkan nilai suatu produk. Bisa dalam hal kecepatan waktu proses, kuantitas atau diversifikasi produk.
“Ketika membaca peluang sudah didapat, berikutnya menciptakan sesuatu. Anda perlu memiliki kemampuan teknis yang baik yaitu pemrograman. Pemahaman tentang teknologi akan menjadi bekal dalam menciptakan sesuatu. Berikutnya adalah strategi yang dikelola dengan baik terutama dalam menentukan teknologi apa yang digunakan, proses seperti apa yang hendak dilakukan serta tujuan utama dari teknologi yang dibuat haruslah mampu memberikan solusi dari suatu masalah,” jelasnya.
