Membangun SDM Unggul Melalui Kompetensi K3

0 272

Jakarta Bsi-News

Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kramat 98 sukses menyelenggarakan Webinar Membangun SDM Unggul Melalui Kompetensi K3 pada hari Rabu (16/12/2020). Webinar dilaksanakan pada pukul 09.00-12.00 WIB melalui platform Zoom Video Conference. Webinar tersebut diawali dengan pembukaan yang dilakukan oleh Ade Suryanto, M.Kom, selaku moderator. Tujuan acara tersebut digelar untuk memberikan wawasan mengenai big data diera industri dan memberikan motivasi serta edukasi kepada mahasiswa dan mahasiswi prodi teknik industri, khususnya didunia industri untuk dapat menyikapi masa pandemi ini dengan tetap produktif, dan berinovasi sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Indonesia termasuk sebagai salah satu yang mengalami peningkatan perubahan di era revolusi industri 4.0, maka dari itu sumber daya manusia dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sehingga perubahan era ini tidak lagi menjadi masalah besar. Tujuan K3 berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012 (Pasal 2): 1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi, 2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan, unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta, 3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.

Selanjutnya sambutan oleh Ketua Program Studi Teknik Industri, yakni Miwan Kurniawan Hidayat, S.T, M.Kom menuturkan “Pentingnya pada pengetahuan K3 dalam bidang industri, seperti ada beberapa faktor pada Safety Culture: 1. Komitmen Manajemen terhadap K3, 2. Keterlibatan Seluruh Elemen Pegawai, 3. Asumsi, Kepercayaan, dan Norma Pegawai terhadap pentingnya K3, 4. Peraturan perusahaan, SOP, dan Program, 5. Tanggung jawab dan akuntabilitas, 6. Kepedulian untuk mengevaluasi dan menindaklanjuti temuan unsafe action dan unsafe condition.” papar Miwan.

Webinar ini menghadirkan Praktisi Sistem Mutu dan K3LL Pada PT UNILAB PERDANA, yakni Freddy Januar Praditya, ST. Ia merupakan pakar dibidang Pemadam Kebakaran Kelas B, Risk Assesment (Hiradc, Jsa, Hazop), Proses Dan Manajemen Risiko, Continual Improvement (Kaizen, Ss, Qcc), Integrated Management System, Green Proper Mechanism, Process Safety Management, Hazardous Waste Management. Pada materi yang disampaikan “Kepedulian manajemen dan karyawan terhadap K3 sangat rendah. Tanggung jawab K3 diserahkan kepada bagian K3, Karyawan melihat K3 sebagai sebuah aturan/prosedur yang harus diikuti, namun sebatas ditakuti (takut atasan, takut dipecat, takut ditilang, dll), Setiap individu karyawan bertanggung jawab atas K3, untuk diri mereka sendiri. Pengetahuan, komitmen dan standar K3 sudah bertumbuh pada setiap karyawan. K3 merupakan sebuah tanggung jawab tim baik untuk diri mereka sendiri maupun orang lain. Mereka tidak menerima standar yang rendah dan mengambil risiko. Pada fase ini ada proses saling mengingatkan supaya semua sama-sama merasa aman dan nyaman.” papar Freddy.

Peserta sangat antusias mengikuti acara webinar tersebut, dengan diajukannya beberapa pertanyaan seperti yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa yang minta penjelasan tentang K3 dalam bidang industri. Acara tersebut ditutup oleh moderator dengan kesimpulan “Menurut LMS.org (Learning Management System) ada beberapa manfaat untuk “develop yous skills in the workplace”: Effective Communication, Better Time Management, Realistic Goal Setting, Ability to Change, Better Problem Solving, etc. Prinsip “4S” Kerja: Kerja keras, Seorang pekerja keras akan tampak lebih sehat, bugar, gesit, tangkas, cekatan, berbinar-binar, dan terlihat lebih optimis. Dia membutuhkan semua itu untuk dapat menghasilkan output kerja yang maksimal. Kerja Cerdas, Kerja cerdas adalah bentuk usaha terarah untuk mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan mesin kecerdasan sebagai daya ungkit prestasi kerja. Kemampuan seseorang untuk bisa menggeser titik tumpu sehingga menghasilkan output yang lebih besar dengan input yang sama, tergantung kemampuanya memaksimalkan kecerdasannya. Kerja Tuntas, Bekerja dengan penuh semangat, tidak setengah-setengah, seberapa pun banyaknya pekerjaan kita, harus kita selesaikan sampai akhir (finish). Kerja Ikhlas, Seorang pekerja ikhlas tidak mengeluarkan sedikit pun energi negatif saat dia bekerja, dia tidak pernah mengeluh, tidak membicarakan keburukan orang lain, atasan atau perusahaan.” ujar moderator.

Leave A Reply

Your email address will not be published.