Semangat Dalam Pelaksanaan PKL Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi
JAKARTA BSI News
Ngobrol Online Penuh Inspirasi Program Studi Sistem Informasi kali ini bersama satu kelompok yang terdiri dari tiga orang mahasiswa yang akan berbagi cerita bagaimana perjuangan mereka dalam melaksanakan PKL. Mereka adalah Agung Prawoto, Malik Ardiansyah dan Rainhard Hiskia Marcus. Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UBSI Kampus Fatmawati yang saat ini masih kuliah di semester 5.
Praktek Kerja Lapangan yang biasa di singkat dengan PKL adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman sebelum mereka terjun langsung kedalam dunia kerja sesungguhnya. Pada Program Studi Sistem Informasi, PKL wajib dilakukan karena sebagai salah satu syarat matakuliah Kuliah Kerja Praktek. Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing akademik sebagai mentor untuk memberikan pengarahan dan bimibingan dalam pembuatan laporan hasil PKL.
Berawal dari melamar PKL di rumah sakit, namun ditolak karena kondisi saat ini yang sedang pandemi. Tanpa patah semangat mereka mencoba kembali melamar di beberapa instansi/perusahaan start up. Penolakan di beberapa instansi/perusahaan karena berbagai alasan seperti kebijakan dari masing-masing tempat PKL tidak membuat mereka ciut dan berhenti untuk terus berusaha hingga akhirnya mereka mendapatkan tempat PKL yaitu Bromind Cafe.
Bromind Cafe berada di Jalan KSU Kebon Duren Kalimulya, Depok, Jawa Barat. Cafe yang berdiri sejak Juli 2014 memiliki beragam menu pilihan untuk para pelanggannya namun sayang cafe ini belum memiliki website sistem penjualan secara online dimana Bromind Cafe masih menggunakan sistem manual dalam memanajemen stok barang sehingga resiko data hilang atau rusak sangat besar jika tidak ada salinan, serta membutuhkan tempat untuk menyimpan hardcopy berupa tumpukan kertas. Dari segi pemasaran, Bromind Cafe menggunakan media sosial yakni instagram dan facebook untuk menjaring calon pembeli. Melihat hal ini, Malik, Agung dan Rainhard berinisiatif untuk menjadikan tema pada PKL mereka.
Langkah awal setelah medapatkan tempat dan tema PKL, mereka mendiskusikannya kepada mentor yang telah ditunjuk. Saran yang diusulkan oleh mentor adalah membuatkan website penjualan online untuk Bromind Cafe. Pembuatan website penjualan online ini disetujui oleh Bromind Cafe, kemudian ketiganya mulai membuat design web sesuai dengan tema design web yang diinginkan. Bromind Cafe menerima setiap masukan misalnya fitur-fitur yang tersedia pada website, seperti transaksi yang akan langsung diarahkan ke wa bisnis Bromind Cafe.
Dimulai dari analisa kebutuhan untuk isi dari website tersebut, dilanjutkan design di figma bersama-sama, kemudian masuk ke tahap development menggunakan CI3, tahap deployment sampai akhirnya menangani hosting dan domain. Selain itu mereka juga membuat CMS untuk memanajemen website, dimana Pengguna CMS tersebut adalah Founder dalam hal ini pengelola Bromind Cafe yang bisa meggunakan semua fitur dan karyawan untuk input data laporan penjualan, pengeluaran, serta produk favorit yang sering dipesan dalam satu hari untuk dasar menentukan strategi pemasaran di hari berikutnya. Penyempurnaan website penjualan online yang beralamat http://bromind-cafe8.com/ masih terus dilakukan hingga saat ini.
Dalam pelaksanaan PKL ini, banyak hal yang mereka lalui baik suka maupun duka. Menurut Malik, ia suka dalam melaksanakan pkl ini adalah bisa belajar tentang bisnis, menambah koneksi, belajar membangun website dari nol dan menggunakan fasilitas wifi secara gratis serta refreshing sedangkan dukanya, menurut Malik walaupun membangun website untuk sebuah cafe namun untuk konsumsi pribadi tetap harus mengeluarkan biaya sendiri.
Beda lagi dengan Agung, menurut Agung, ia suka dalam pkl ini adalah pengelola Bromind Cafe tidak terlalu formal sehingga dalam pkl ini merasa enjoy. Sedangkan dukanya menurut Agung, biaya hosting dan domain ditanggung bersama sehingga ia harus rela mengeluarkan sejumlah nominal untuk membeli hosting dan domainnya.
Sedangkan menurut Rainhard, suka duka yang ia alami adalah ia menjadi mengerti bagaimana cara menghadapi client, sehingga bisa mengetahui kekuranngan dirinya dalam men menghadapi client, belajar tentang alur dan flow dalam berbisnis khususnya bisnis kopi serta belajar mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh Bromind Cafe. Selain itu Raindhard mengatakan pembuatan website pada PKL ini bisa menambah study case yang bisa jadi pelajaran dan pengalaman ini bisa menambah protofolio diri sebagai bekal nantinya dalam dunia kerja.
Saran dari Malik, Agung dan Rainhard adalah jangan patah semangat dalam menggapai tujuan, belajar lebih efesien dan efektif dalam segala hal, jadikan pengalaman yang buruk untuk pembelajaran serta jangan pernah puas dengan ilmu yang sudah didapat. (Nining)