Penyuluhan Manajemen dan Character Building kepada Pengurus RPTRA Pondok Labu, Jakarta Selatan
JAKARTA – Pandemi Coronavirus disease (Covid-19) yang masih melanda Indonesia, termasuk di wilayah Ibu Kota Jakarta, tidak menghalangi para dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) untuk melakukan Pengabdian Masyarakat (PM). Melalui kegiatan PM tersebut, para dosen dari Program Studi (Prodi) Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBSI, juga terlibat langsung memberikan penyuluhan kepada para pengelola dan pengurus RPTRA Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (3/4/2021) lalu.
Dengan mengambil tema “Penyuluhan Manajemen dan Character Building kepada Pengurus RPTRA Pondok Labu, Jakarta Selatan”, para tutor menyampaikan pentingnya pengelolaan RPTRA agar memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat sekitar, terutama bagi anak-anak. Ada empat dosen yang memberikan penyuluhan, yaitu Darkiman Ruminta (ketua tim) dan anggota terdiri atas Rakhmat Hadi Sucipto, Wahyu Indrarti, dan Faizal Roni. Tim juga melibatkan tiga mahasiswa, yaitu Ridhwan Ismi, Nova Liyana Padang, dan Febrina Kristiani Pasaribu.
“Saya tentu sangat gembira bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru dari Bapak-bapak, dari para dosen. Benar-benar menjadi pengalaman berharga buat kami semua nih. Semoga kami bisa menerapkannya,” ungkap Sumra Hadi, pengelola RPTRA Pondok Labu, saat berbincang melalui zoom meeting, Sabtu (3/4/2021) lalu. “Alhamdulillah, kemungkinan April ini, insya Allah pertengahan atau akhir April, RPTRA ini sudah bisa buka lagi,” tambahnya.
“Oh ya, sekarang BSI sudah jadi universitas. Selamat. Semoga ke depannya UBSI bisa semakin maju dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” lanjut Sumra Hadi.
Ketua Tim Darkiman merasa bersyukur RPTRA Pondok Labu bakal dibuka kembali. Namun, dia mengingatkan agar pengurus RPTRA tetap mematuhi protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 masih terjadi. Dia yakin, pengurus/pengelola bisa memanfaatkan RPTRA meski suasananya masih kurang kondusif.
Sumra Hadi berharap kerja sama dengan UBSI bisa terus berlanjut. Bahkan, bila perlu ada kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. “Saya juga mengucapkan terima kasih karena sudah mendapatkan perhatian dan bantuan dari UBSI. Penyuluhan ini sangat berharga bagi kami,” jelas Sumra Hadi.
Tim PM UBSI memberikan gambaran tentang peran RPTRA dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak. Karena itulah, perlu pengelolaan yang cukup baik agar sumber daya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak ini benar-benar secara langsung memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan terutama bagi anak-anak. Dengan sarana dan prasaran yang ada, semestinya pengurus bisa memanfaatkannya secara optimal.
Pengunjung harus merasa nyaman ketika berada di area RPTRA. Pengurus bisa menciptakan beragam kegiatan positif. Kegiatan nyata ini bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak. “Sehingga anak-anak tak hanya menghabiskan waktu hanya dengan bermain gadget atau seharian bermain game atau menonton hal-hal yang tak perlu di rumah,” ungkap Rakhmat Hadi Sucipto, salah satu tutor Tim PM.
Banyak alternatif kegiatan positif yang bisa dikembangkan di RPTRA. Ini karena RPTRA terbukti bisa menjadi wahana peraga bagi anak. Pengelola dan pengelola RPTRA bisa mengadakan beragam event atau kegiatan yang terencana dan terjadwal. Mereka juga bisa bekerja sama dengan banyak pihak luar, termasuk untuk membuat event dongeng anak, pemutaran film inspiratif, demonstrasi langsung pengenalan tumbuh-tumbuhan, pemberian pelatihan futsal & kegiatan sejenis dengan mendatangkan pelatih, pelatihan menggambar, atau kegiatan beladiri rutin.
Kegiatan PM ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Tridarma Perguruan Tinggi. Penyuluhan kepada masyarakat adalah bukti konkret peran dosen pada masyarakat. Jadi, dosen tak hanya memberikan pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan pengembangan, tetapi juga harus bisa bermanfaat kepada masyarakat sekitar melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat.