Media Sosial Dalam Pembentukan Personal Branding di Kalangan Milenial
DEPOK, BSINews – Dosen Program Studi Manajemen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan pengabdian masyarakat di Yayasan Panti Asuhan Ar Ridho Depok. Kegiatan pelatihan ini berlangsung secara daring dengan tema ‘Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Personal Branding di Kalangan Milenial’, pada Minggu (26/09).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu dari 3 kewajiban (tridharma) perguruan tinggi selain menyelenggarakan pendidikan dan penelitian. Untuk itu, dosen Program Studi Manajemen Universitas BSI membentuk sebuah kelompok pengabdian masyarakan dengan ketua Angestika Wilandari. Sementara itu, untuk tim tutor Moehammad Shadiq Helmy dan Vicky Windasari yang dibantu oleh mahasiswa sebagai tim pendukung.
Baca Juga : HIMASI UBSI Tasikmalaya Gelar Pengabdian Masyarakat bersama Pengcab Taekwondo Kota Tasikmalaya
Angestika menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan wujud pembelajaran pengenalan tentang pemanfaatan media sosial. Terutama dalam konteks penggunaan yang postif untuk generasi milenial. Ia menambahkan, program pelatihan ini juga menjadi langkah implementasi ilmu para akademisi sebagai salah satu wujud kepedulian sosial.
“Pemanfaatan media sosial ini dapat diimplementasikan oleh adik-adik generasi milenial di Yayasan Panti Asuhan Ar Ridho Depok, sebagai personal branding sejak dini. Tentu saja dengan norma-norma dan penggunaan sesuai scope (batasan) usia,” kata Angestika, Minggu (26/09).
Pemanfaatan Media Sosial Untuk Pembentukan Personal Branding
Menurut Angestika, keadaan pandemi dan semakin terdistrupsinya kehidupan sehari-hari dengan media sosial membuat intensitas tinggi dengan media sosial. Sehingga setiap orang harus bisa memanfaatkan media menjadi nilai positif, salah satunya dengan personal branding. Dengan pelatihan penggunaan media sosial untuk personal branding ini harapannya dapat membuat anak-anak Yayasan Panti Asuhan Ar Ridho Depok mengerti, serta memahami pemanfaatan media sosial secara baik dan benar. Terutama bisa mereka gunakan sebagai sarana personal branding sejak dini.
“Dengan berbagi ilmu bersama anak-anak, semoga mereka dapat lebih memahami dan menaikkan brand awareness, serta bisa menggunakan media sosial secara spesifik,” ungkap Angestika.
Sementara itu, peserta merasa sangat senang dengan adanya kegiatan pelatihan ini, serta berharap kegiatan serupa dapat sering dilaksanakan. Seperti yang diungkapkan oleh Dewanto, sebagai salah satu peserta dari pelatihan tesebut, yang mengaku merasa terbantu dan menambah wawasan personal branding.
“Senang sekali karena jadi mengetahui hal baru, biasanya mengunakan instagram hanya untuk komunikasi saja. Tapi kalo bisa lain kali ada gamenya sebagai selingan,” imbuh Dewanto. BLL / RDX