Pendidikan Karakter: Remaja Harus Berperilaku Jujur dan Sopan Santun
JAKARTA, BSINews – Dalam mencarai jatidiri, para remaja cenderung mencoba melakukan berbagai hal serta baru. Baik itu tindakan biasa, aneh, bahkan yang kurang pantas. Berbagai tantangan pun hadir terhadap mereka, yang tak hanya datang dari lingkungan sekolahnya saja. Lebih luas, hal-hal yang paling mempengaruhi kepribadian mereka, saat berada di lingkungannya sendiri (lingkungan masyarakat). Itu juga yang membentuk karakter dari para remaja, yang akan melekat sampai mereka beranjak dewasa nantinya.
Dari hal itu, muncul inisiasi dari dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa, memberikan pelatihan “Sosialisasi Membangun Karakter Remaja Produktif Melalui Komunikasi”.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Lulusan, Prodi Perhotelan Adakan Sarasehan dengan Dunia Kerja
Kegiatan berlangsung secara daring, melalui zoom, pada Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Timur, pada Sabtu (11/12) yang bertajuk Pengabdian Masyarakat (PM).
Pengabdian Masyarakat, sejatinya rutin dilakukan, sebagai wujud dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai seorang dosen.
Gejolak remaja pengaruhi pembentukan karakter mereka
Fajar Muharama, yang merupakan tutor dan dosen Universitas BSI menuturkan, pembentukan karakter para remaja, bisa diawasi. Remaja harus mendapat pendidikan karakter, agar dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif.
“Para remaja harus bisa berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun dan peduli. Para remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan yang disebabkan fisik, yang berpengaruh pada perkembangan psikis mereka. Saat masa gejolak itulah, mereka cenderung sulit mengontrol diri. Jadi perlu pengendalian diri yang kuat saat berada di sekolah, rumah atau lingkungan masyarakat lebih luasnya,” kata Fajar.
Dalam keadaan seperti ini, remaja membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. “Untuk itu, kegiatan ini hadir bagi mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Timur, Muhammad Fathurrohman Razzani, turut mengapresiasi kegiatan PM yang dilaksanakan oleh dosen Universitas BSI ini, terhadap kelompoknya. Ia juga berharap, remaja di kelompoknya itu, bisa lebih mengembangkan minat dirinya.
“Saya berharap pelatihan ini berguna bagi anggota Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Timur yang saat ini sangat aktif dan memiliki keinginan dalam mengembangkan minat diri,” katanya, usai kegiatan.
Baca Juga : Dosen Universitas BSI Lakukan Pengabdian Masyarakat
Selain Fajar, ada 3 dosen lainnya yang juga ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan PM ini. Mereka adalah Tuty Mutiah, Marlina Rahmi Shinta dan Agung Raharjo.
Sebelum PM berakhir, peserta diberikan tantangan terkait pelatihan ini, mengenai pehamaham diri. Lima orang terpilih dipanggil untuk tampil dan dinilai oleh tim dosen Universitas BSI. Mereka adalah Anisa Rahmadi, Jihan, Zahwa Nurhaliza, Diah Ayu dan Winda Amalia.(MKU)