JAKARTA, BSINews–Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), sebagai sebuah institusi pendidikan. SOP sangat dibutuhkan bagi seluruh pelaksana pekerjaan mulai dari level atas, menengah hingga level bawah untuk merencanakan kegiatan dengan baik dan benar. Selain itu, SOP berfungsi agar kegiatan akademik dan kegiatan non akademik dapat dijalankan sesuai standar.
SOP (Standard Operating Procedure) atau Prosedur Operasional Baku merupakan pedoman berupa rangkaian prosedur yang dilaksanakan secara bertahap untuk menjalankan suatu kegiatan. Prosedur yang dijalankan ini bersifat standar, sehingga pelaksana pekerjaan pun dapat menjalankan prosedur berdasarkan tahapan yang sudah ditetapkan. Maka, setiap instansi atau perusahaan harus mempunyai SOP untuk semua kegiatan operasionalnya.
Baca juga: LPPM Universitas BSI Gelar Workshop Peningkatan Mutu Tata Kelola Penerbitan Artikel Ilmiah
Universitas BSI Adakan Workshop SOP
Menurut Suparni, ketua Pusat Penjaminan Mutu (PPM) menyebutkan terdapat 158 SOP baik akademik dan non akademik, dan bisa jadi akan bertambah sesuai dengan kegiatan di masing-masing unit kerja seperti rektorat/fakultas/biro/badan/lembaga/bagian/tim/prodi.
“Mengingat pentingnya dalam menjalankan SOP dan demi peningkatan mutu internal dan eksternal di lingkungan Universitas BSI, BPMA (Badan Penjaminan Mutu dan Akreditasi) mengadakan Workshop Penyusunan SOP bagi Unit kerja yang diwakili oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Universitas BSI,” jelasnya dalam rilis yang diterim, Senin (28/3).
Workshop ini, katanya, telah sukses terlaksana pada 7 Maret lalu, menghadirkan narasumber Ahmad Al Kaafi dari BPMA. Kegiatan berlangsung melalui media zoom meeting dan dihadiri oleh 125 peserta.
Acara yang diawali sambutan, dari kepala BPMA, Lita Sari Marita menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar Universitas BSI dapat mewujudkan tata kelola Universitas yang baik sebagai bagian dari kriteria akreditasi nantinya.
“Adanya workshop ini dapat membantu mewujudkan tata kelola Universitas BSI menjadi lebih baik sebagai bagian dari kriteria akreditasi,” ujarnya.
Selanjutnya, wakil rektor (warek) I bidang akademik, Diah Puspitasari berpesan pada para peserta agar mengikuti workshop ini dengan sungguh-sungguh.
“Karena peserta yang ditugaskan untuk mengikuti workshop ini nantinya wajib merevisi SOP yang sudah tersedia maupun menyusun SOP yang belum ada sesuai dengan unit kerja masing-masing,” tandasnya.
Sementara itu, Ahmad Al Kaafi selaku narasumber mendeskripsikan prosedur menyusun SOP secara gamblang dan jelas disertai dengan contoh pengerjaan.
Baca juga: BPMA Selenggarakan Workshop Pengembangan Dokumen SPMI
“Manfaat SOP dapat membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari,” jelasnya.
Ia pun menambahkan bahwa SOP dapat meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
“Dengan SOP memastikan pekerjaan dan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar,” tutupnya. (UMF)