Dosen Universitas BSI Ajak Generasi Muda Jadi Seorang Technopreneur
Jakarta, BSINews – Maraknya platform jual beli online semakin melonjak, mengikuti perkembangan marketplace di Indonesia. Adanya platform marketplace, semakin menguntungkan semua pihak, baik penjual maupun pembeli. Tentunya, hal ini mempengaruhi efisiensi dan efektivitas transaksi penjualan dan pembelian berbasis web.
Memahami hal itu, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, berupa workshop menjadi seorang technopreneur cara membuka toko di marketplace.
Kegiatan ini untuk mengedukasi remaja binaan Yayasan Bakti Tunas Muda, Cibubur, Jakarta Timur, pada Sabtu (26/3). Rian Septian Anwar selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa, remaja saat ini hanya memanfaatkan marketplace, sebatas jadi pembeli saja.
Baca juga: Pelatihan Copywriting Untuk Penggalangan Dana Lembaga Sosial
“Melalui pelatihan ini, kami mengajak para remaja Yayasan Bakti Tunas Muda Cibubur untuk memanfaatkan marketplace ini sebagai seorang technopreneur dengan membuka toko di marketplace sendiri,” ujar Rian dalam rilis yang diterima, Rabu (30/3).
Pelatihan menjadi seorang technopreneur
Lewat pelatihan yang digelar oleh dosen Universitas BSI, para remaja diajarkan untuk memanfaatkan marketplace sebagai media untuk bisnis online. Tak hanya sebagai pembeli, namun juga sebagai penjual penyedia produk, mulai dari membuka toko hingga penjualan produk yang dapat dipromosikan langsung kepada pembeli.
“Menjadi konsumtif atau produktif itu, pilihan. Dengan adanya perkembangan marketplace, mari kita manfaatkan agar bisa lebih produktif dan memulai bisnis sedari dini,” ungkapnya.
Baca juga: Dosen Universitas BSI Berikan Pelatihan Kewirausahaan Digital Lewat E-Commerce
Sementara itu, ketua Yayasan Bakti Tunas Muda Cibubur, Budi Setiawan mengatakan, pelatihan yang digelar oleh dosen Universitas BSI ini, memberikan dampak yang sangat baik kepada para remaja, agar lebih produktif lagi memanfaatkan marketplace.
“Pelaksanaan kegiatan ini sangat baik, sehingga diharapkan dapat membangun dan membangkitkan gairah remaja yang ada di Yayasan, untuk menjadi seorang technopreneur,” tutup Budi.(ACH)