Dosen Universitas BSI Mengadakan Pelatihan Reading Skill
BSINews, Jakarta-Menuju Era Endemi, Virus Covid-19 mulai surut maka kegiatan belajar-mengajar mulai berlangsung tatap muka (PTM), tentunya dengan tetap menjaga prokes yang ketat. Di Indonesia sendiri, hingga kini, beragam kebijakan pembelajaran pun telah dilalui oleh para pembelajar dan pendidik, dari pembelajaran daring secara penuh, pembelajaran tatap muka terbatas, pembelajaran daring secara penuh kembali, hingga pembelajaran hybrid.
Dalam kurun waktu pasang surut proses pembelajaran yang sudah dua tahun tersebut, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) masih tetap eksis menebar manfaat kepada masyarakat, melalu kegiatan pengabdian masyarakat berupa layanan pendidikan dan pengajaran Bahasa Inggris. Pihak yang dijadikan mitra pengabdian masyarakat di era endemic Ini adalah para remaja DKM masjid Jami’ Al Muttaqin Kelurahan Cempaka Putih Jakarta, Sabtu, (2/4).
Retno Rahayuningsih sebagai ketua pelaksana pengabdian Universitas BSI menjelaskan motivasi kepada para remaja DKM Masjid Jami’ Al Muttaqin agar tetap semangat dalam mengeksplorasi kemampuan Bahasa Inggris mereka.
Ia menuturkan bahwa tujuan lain dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk memberikan layanan pendidikan dan pengajaran Bahasa Inggris kepada masyarakat khususnya remaja masjid Jami’ Al Muttaqin.
“Lebih sempit lagi, kegiatan pengabdian ini salah satunya ditujukan untuk mengajarkan pelatihan reading skill, bagaimana menemukan topic dalam sebuah bacaan. Untuk tujuan khusus ini secara tidak langsung juga memberikan penyegaran kepada para remaja, untuk lebih optimis merajut dan membangun rencana pasca pandemic nanti,” kata Retno.
Sementara itu, Achmad Sofyan ketua Yayasan Pesona Masjid Jami’ Al Muttaqin tidak lupa berbagi motivasi kepada para remaja masjid. Beliau menegaskan bahwa bahasa Inggris telah menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan literasi.
Baca Juga: Pentingnya Skill Bahasa Inggris, Bagi Remaja Masjid
“Melalui materi ‘finding topic in a passage’, para pembelajar bahasa tentunya juga mempelajari pelafalan-pelafalan Bahasa Inggris yang akurat termasuk penekanan dan intonasi. Para remaja masjid secara tidak langsung juga mempelajari bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah saat terlibat dalam sebuah percakapan yang membahas‘rencana’. Mereka dengan hikmat mendengar paparan topik ‘finding topic in a passage,” jelas Achmad. (RDX)