Pencatatan Transaksi Keuangan Untuk Tingkatkan Akuntabilitas Laporan Keuangan
Jakarta, BSINews–Pencatatan transaksi keuangan pada Komunitas Siwindu Maju Kabeh dalam rangka memenuhi kegiatan tri dharma perguruan tinggi telah sukses dilaksanakan oleh dosen Universitas BSI. Pada kegiatan ini dosen Universitas BSI telah melaksanakan pelayanan pada masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat dosen Prodi Akuntansi (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) telah diadakan pada sabtu (9/04) dengan tema “Pelatihan PencatatanTransaksi Keuangan Dan Manajemen Usaha Pada Komunitas Siwindu Maju Kabeh” secara daring melalui media zoom.
Baca juga: Manfaatkan Aplikasi Ini Untuk Pencatatan Keuangan Usaha
Pencatatan Transaksi Keuangan
Ratiyah selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan ini.
“Pada kegiatan ini kami memberikan pelatihan transaksi keuangan untuk Komunitas Siwindu Kabeh berdasarkan ISAK 35 tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba sehingga diharapkan dapat meningkatkan akuntanbilitas laporan keuangan yang telah dibuat dan dimanfaatkan bagi para pelaku informasi keuangan dalam pengambilan keputusan yang strategis,” ujarnya, Sabtu (9/04).
Ratiyah menyampaikan Komunitas ini merupakan organisasi nirlaba yang mempunyai perbedaan dalam memperoleh sumber dana untuk membiayai kegiatan operasional agar pencatatan transaksi keuangan tetap mengacu pada ISAK 35.
“Selama ini para pengurus komunitas menganggap organisasi nirlaba tidak perlu mencatat transaksi keuangan sesuai ISAK 35, yang penting mereka tahu berapa dana masuk dan berapa dana yang telah dikeluarkan akibatnya laporan keuangan yang telah dibuat tidak transparan dan tidak menunjukkan saldo akhir sesungguhnya,” terangnya.
Kemudian, ia melanjutkan untuk meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan dapat dimulai dari melakukan perbaikan pencatatan transaksi keuangan yang mengacu pada ISAK 35 sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan bagi para pengguna laporan keuangan bukan hanya sekedar melakukan pencatatan berapa uang yang masuk dan berapa uang yang keluar,” ungkapnya.
“Semoga dengan diadakan pelatihan ini, para anggota komunitas mulai menyadari pentingnya pencatatan transaksi keuangan bagi organisasi nirlaba yang berpatokan pada ISAK 35 dan melalui kegiatan PM yang telah dilaksanakan oleh dosen-dosen Universitas BSI terutama dari prodi Akuntansi (S1) ini dapat bermanfaat bagi peserta,” harapnya.
Baca juga: Pemanfaatan Instagram Bagi Pelaku UMKM
Sementara itu, Agus Kusman salah satu peserta yang berasal dari Komunitas Siwindu Maju Kabeh menyampaikan kegiatan PM ini mampu mengubah cara pandang selama ini yang belum menyadari betapa pentingnya pencatatan transaksi keuangan bagi organisasi nirlaba yang mengacu pada ISAK 35 agar akuntanbilitas laporan keuangan terus meningkat sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
“Kami berharap, semoga kegiatan ini berlanjut dengan tema yang berbeda. Terimakasih pula kami ucapkan kepada seluruh panitia yang telah berbagi ilmu dan pengetahuan kepada kami,”tutupnya. (UMF)