Universitas BSI Kolaborasi dalam Seminar Next Tourism with Entrepreneurship Trough Technology

0 49

Jakarta, BSINews — Kolaborasi antara Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), Universitas Ciputra, WTD Indonesia, El John TV, ICPI, dan PATA Association, menghasilkan seminar bertajuk Next ‘Tourism With Entrepneurship Trough Technology’. Seminar ini merupakan kegiatan untuk menyambut geliat industri pariwisata, yang dilaksanakan di auditorium Universitas Ciputra, pada Selasa (27/9) silam.

Dr. Mohamad Yusak Anshori, M.M, CSEP, CPM (Asia) selaku vice president marketing regional director prime plaza hotel & Resort, hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa perubahan perilaku masyarakat memicu perkembangan layanan terkait industri perhotelan.

Baca juga : Universitas BSI Ajak Generasi Milenial Seminar Perhotelan & Pariwisata

“Next Tourism di dunia perhotelan akan banyak dipengaruhi perkembangan teknologi, sehingga menjadi suatu keniscayaan pergeseran peran manusia digantikan teknologi. Sebagai contoh setidaknya masyarakat tidak perlu datang langsung ke hotel untuk melakukan reservasi, cukup klik melalui aplikasi handphone, website atau online travel agen disaat ini,” ujarnya dalam keterangan rilis, Selasa (4/10).

Sementara itu, hadir sebagai narasumber kedua Immanuel Ustradi Osijo, M.M selaku CEO Air Asia Travel Service Center menyampaikan bahwa pandemi tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk berwisata dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku, baik protokol kesehatan maupun syarat perjalanan.

Menanggapi hal ini, Dr Ani Wijayanti yang merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas BSI mengucapkan terima kasih kepada Universitas Ciputra yang telah menginisiasi event penyelenggaraan seminar ini.

Next Tourism with Entrepreneurship Trough Technology

“Sebagai salah satu bentuk event kepedulian terhadap sektor pariwisata,  kita tidak mau tinggal diam untuk ikut ambil bagian, berperan aktif  mulai dalam hal kecil dulu pada peringatan hari pariwisata sedunia dan merupakan salah satu langkah awal bahwa hasil dari diskusi ini akan dapat diiplementasikan dalam pengembangan pariwisata di daerah masing-masing,” ungkap Ani.

Ia berharap melalui event ini menjadi salah bentuk lokomotif dalam pemulihan pariwisata di Indonesia. Menurutnya, sebagai mahasiswa ataupun pengajar harus bisa mengambil peran baik sebagai stakeholder dalam industri. Serta menjadi salah satu bentuk perspektif baru dalam mengimplementasikan pendekatan kepariwisataan yang berbasis teknologi.

“Karena selama ini tidak banyak pariwisata yang dikelola sebagai core bisnis, padahal entitasnya pariwisata itu sebuah bisnis yang harus dikelola secara profesional. Ini masih menjadi tugas kita bahwa pariwisata harus betul-betul dikembangkan sebagai core bisnis yang mampu menggerakkan perekonomian dan mampu memberdayakan masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga : Kampus UBSI Berpartisipasi Dalam Perayaan World Tourism Day 2020

Ia menambahkan, pariwisata sangat kuat dengan entrepreneur dengan stakeholder yang mampu membuka peluang usaha untuk banyak orang dan tentunya utk sebuah keberhasilan pariwisata tidak lepas dari teknologi. Karena saat ini teknologi sebuah keniscayaan yang tidak bisa  dihindarkan dan tanpa teknologi akan tertinggal.

“Perlu kita pahami bahwa salah satu aktivitas pariwisata adalah mampu menimbulkan multiplayer effect yang sangat kuat sehingga paiwisata saat ini betul-betul digerakkan secara maksimal oleh Menparekraf karena pariwisata betul-betul harus digerakkan kembali seperti desa wisata  untuk percepatan pengembangan pariwista di daerah pedesaan,” tutupnya. (LAG)

Leave A Reply

Your email address will not be published.