Jakarta, BSINews — Program studi (prodi) Manajemen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan seminar Pentingnya Manajemen Profesionalisme. Bertempat di aula Universitas BSI kampus Jatiwaringin, kegiatan ini menghadirkan sebanyak 2.023 peserta prodi Manajemen, yang digelar selama lima hari, mulai dari tanggal 14 hingga 18 dan 29 November 2022.
Mengusung tema Membangun SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi dalam Bidang Manajemen, acara ini turut menghadirkan narasumber Galeh Pujonegoro selaku Kepala Divisi Teknologi, Operasional dan Perencanaan Strategis Baitulmaal Muamalat. Alan Budi Kusuma selaku staf prodi Manajemen Universitas BSI mengungkapkan bahwa jurusan Manajemen memiliki banyak peluang kerja dimasa depan.
Baca juga : Pentingnya Manajemen Profesionalisme Dalam Berorganisasi dan Dunia Kerja
“Mahasiswa Prodi Manajemen adalah mahasiswa terbanyak di Universitas BSI, sehingga kalian patut berbangga karena Prodi Manajemen adalah salah satu Prodi termuda di Universitas BSI namun sudah banyak diminati, tentunya karena besarnya peluang kedepan. Oleh karena itu kami memfasilitasi dengan berbagai seminar menarik agar kedepannya dapat menjadi nilai tambah untuk rekan-rekan mahasiswa sekalian,” ujar Alan dalam sambutannya.
Sementara itu, Galeh menjelaskan bahwa pasca lulus kuliah tidak sistem yang mengatur apapun yang harus dilakukan. Berbeda dengan jenjang sekolah yang selalu banyak aturan. Setelah lulus kuliah, maka diri sendirilah yang merancang sistem apa yang akan dilakukan kedepannya dan apa pencapaian yang ingin diraih.
Membangun SDM Berkualitas
“Kalau membahas management professional, perusahaan dituntut untuk agile terhadap perkembangan, terutama dunia digital. Perusahaan harus mau bertransformasi digital, karena bisnis selalu berkembang dan dinamika berkembang, banyak sekali disrupsi yang terjadi disekitar kita. Kalau kita tidak mau bertransformasi maka kita akan kehilangan pelanggan, kehilangan peluang memanfaatkan momentum, dan ditindas competitor,” jelas Galeh.
Ia menambahkan inti dari transformasi yang pertama adalah perubahan mindset dengan memanfaatkan teknologi, melakukan digitalisasi, membuat keputusan berdasarkan data, dan selalu berfikir customer oriented. Kedua perubahan perilaku manusia dengan tuntutan untuk selalu kreatif dan inovatif. Ketiga perubahan budaya dengan melakukan kolaborasi dan saling membantu. Keempat perubahan proses dengan empat proses utama yaitu eliminasi, simplifikasi, integrasi, dan automatisasi. Kelima perubahan teknologi dengan memanfaatkan blockchain, big data, cloud computing, AL, ML, dan robotic.
“Ada tiga kecakapan utama yang dibutuhkan di abad 21, yaitu kualitas karakter untuk menghadapi bagaimana menghadapi dunia yang terus berubah seperti iman dan taqwa, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, kesadaran sosial dan budaya. Kedua kompetensi untuk mengatasi tantangan yang kompleks, dan ketiga literasi dasar mengenai bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari,” imbuhnya.
Baca juga : Tingkatkan Daya Saing Di Dunia Kerja Prodi Manajemen Gelar Sosialisasi Pelaksanan Uji Sertifikasi Kompetensi
Ia juga menyampaikan untuk selalu mengasah interpersonal skill, karena sangat bermanfaat untuk membangun hubungan dengan rekan kerja dan relasi, berkomunikasi secara langsung tanpa hambatan, dan mengatasi konflik dengan baik.
“Perbanyaklah pengalaman dan berorganisasi, karena dalam dunia kerja yang membedakan bukan pintar dan tidak pintar melainkan pernah dan tidak pernah. Juga mulailah dengan merancang sistem untuk diri kita sendiri dan membangun karakter, karena knowledge is power but character is more,” tutupnya. (LAG)