Digital Management Transformation Sebagai Strategi Hadapi Persaingan Karier

0 278

Jakarta, BSINews – Program Studi Manajemen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengadakan seminar ‘Digital Management Transformation’ bagi mahasiswa semester 3 Prodi Manajemen Universitas BSI yang berlangsung di aula Universitas BSI kampus Cengkareng pada Selasa, 20 Desember 2022 pukul 09.00 – 12.00 WIB.

Seminar yang mengusung tema ‘Challenges, Opportunity and Future Trends’ ini dipandu oleh Alan Budi Kusuma serta menghadirkan Ketua Prodi Manajemen Universitas BSI Nurvi Oktiani dan mendatangkan narasumber Dr. Irwan Raharja selaku General Manager Administration HR PT MMC Metal Fabrication.

Baca juga: Apa Itu Digital Transformation Management?

Dalam sambutannya, Nurvi Oktiani menyampaikan bahwa melalui transformasi digital, perusahaan bisa mendapatkan cara pandang baru dalam mengelola perusahaan, mengoptimalkan operasional perusahaan, dan mengubah model bisnis menjadi lebih efisien.

Digital Management Transformation

“Jadi, bisa dikatakan bahwa transformasi digital adalah transformasi bisnis di era modern dan kesempatan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Manajemen yang harus selalu update skill terbaikya agar bisa menyesuaikan bagaimana pentingya Manajemen Digital Transformation dalam menghadapi persaingan kedepannya,” pungkas Nurvi, Selasa (20/12/2022).

Sementara itu, Irwan dalam materinya menjelaskan transformasi digital mengacu pada proses dan strategi menggunakan teknologi digital untuk secara drastis mengubah cara bisnis beroperasi dan melayani pelanggan.

“Ungkapan ini telah menjadi hal yang umum di era digitalisasi. Itu karena setiap organisasi, terlepas dari ukuran atau industrinya, maka semakin bergantung pada data dan teknologi untuk beroperasi lebih efisien dan memberikan nilai kepada pelanggan,” ujarnya.

Baca juga: Seminar Digital Mindset- Digital Transformation di Era Pandemi Covid-19

Ia memaparkan, meskipun teknologi komputer telah ada selama beberapa dekade, konsep transformasi digital relatif baru. Konsep ini hadir pada 1990-an dengan diperkenalkannya internet mainstream.

“Sejak itu, kemampuan untuk mengubah bentuk tradisional media (seperti dokumen dan foto) menjadi satu dan nol telah memudar di tengah pentingnya hal yang dibawa oleh teknologi digital kepada masyarakat,” katanya.

Lanjutnya, hari ini, digitalisasi menyentuh setiap bagian dari kehidupan, memengaruhi cara bekerja, berbelanja, bepergian, mendidik, mengelola, dan hidup.

“Praktik transformasi digital biasanya digunakan dalam konteks bisnis. Pengenalan teknologi digital telah memicu penciptaan model bisnis baru dan aliran pendapatan,” tukasnya.

“Teknologi yang muncul seperti kecerdasan buatan (AI), cloud computing dan Internet of Things (IoT) mempercepat transformasi, sementara teknologi dasar seperti manajemen data dan analitik diperlukan untuk menganalisis sejumlah besar data yang dihasilkan dari transformasi digital,” jelasnya.

Baca juga: Universitas BSI Beri Wawasan Tentang Digital Management Transformation

Ia menambahkan, transformasi digital bukan hanya tentang teknologi. Itu terjadi di persimpangan orang, bisnis dan teknologi serta dipandu oleh strategi bisnis yang lebih luas.

“Sukses hadir ketika organisasi dapat secara efektif menggunakan data yang dibuat oleh atau melalui teknologi dengan cara yang memungkinkan perubahan bisnis terjadi secara dinamis,” tandasnya.(ACH)

Leave A Reply

Your email address will not be published.