Dukung Ekonomi Kreatif Lewat Seminar Akselerasi Transformasi Digital

0 79

Bogor, BSINews — Program studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bogor sukses mengadakan seminar bertajuk ‘Akselerasi Tranformasi Digital untuk Mendukung Ekonomi Kreatif’. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Universitas BSI kampus Bogor, pada Kamis (15/12/2022) silam.

Baca juga : Dukung Ekonomi Kreatif, Universitas BSI Kampus Tegal Gelar Seminar Akselerasi Transformasi Digital

Dipandu oleh Dini Nurlaela, kegiatan ini menghadirkan Rafli Verrel Alesandro selaku founder sekaligus CTO dari PT. Systeric Teknologi Indonesia (Systeric) sebagai narasumber. Menurut Andro sapaan akrabnya, mahasiswa Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif harus mampu menjadi problem solver dari setiap masalah yang bisa ditimbulkan dari setiap perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga dengan belajar desain thinking.

“VUCA World (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) merupakan dunia yang saat ini sedang kita jalani, dimana perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif,” jelas Andro dalam keterangan rilis, Kamis (21/12/2022).

Seminar Akselerasi Transformasi Digital

Ia menambahkan, untuk menyikapi tantangan dalam desain thinking, yakni dalam memecahkan sebuah masalah tidaklah harus menggunakan desain thinking yang hi-tech, namun sebagai individu bisa berpikir secara sederhana untuk memecahkan masalah yang besar. Pada intinya pemecahan masalah harusnya tidak menimbulkan masalah baru.

Sementara itu, Dewi Ayu Nurwulandari selaku ketua program studi (Kaprodi) Sistem Informasi Universitas BSI Bogor, berharap semoga setelah adanya seminar ini, mahasiswa Universitas BSI mendapatkan pengalaman dari narasumber.

Baca juga :Akselerasi Transformasi Digital Wujudkan Mahasiswa Melek Teknologi dan Daya Saing Kuat

“Sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan, pengalaman, sikap, teknik dalam menyikapi tranformasi digital dan mampu beradaptasi terhadap peluang dan tantangan yang ada untuk mendukung ekonomi kreatif,” tutup Dewi. (LAG)

Leave A Reply

Your email address will not be published.