Pontianak, BSINews — Telah dua pekan berlalu, peserta BSI Explore 2023 yang merupakan mahasiswa Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak aktif melaksanakan kewajibannya untuk menjelajahi dan menggali potensi desa di Kubu, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kegiatan yang akan berakhir pada Februari 2023 mendatang, telah memberikan dampak positif pada masyarakat Kubu.
Baca juga : Miliki Potensi Alam yang Indah, Desa Kubu Siap Jadi Destinasi BSI Explore 2023
Dinda salah satu mahasiswa peserta BSI Explore 2023 mengaku, selama dua pekan di desa tersebut, telah banyak kegiatan yang dilakukan mulai dari akademik maupun kegiatan sosial di masyarakat.
“Kami mengajak siswa/i SDN 01 Kubu, untuk peduli terhadap lingkungan, yang telah diimplementasikan dalam daur ulang sampah. Yakni, pembuatan pot dari botol bekas, sehingga anak-anak akan belajar untuk memilah sampah melalui daur ulang dan menjadikan sampah sebagai produk yang lebih berguna,” ujar Dinda dalam keterangan rilis, Senin (30/1).
Selain itu, Dinda, Aurel, Sholihin, Cical, dan Adrianus yang merupakan kelompok juga aktif terlibat mengajar kepramukaan, menari, senam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tak hanya fokus pada sekolah, ia dan temannya juga melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat, dengan memberikan pelatihan dasar pengenalan komputer, gotong royong membersihkan lingkungan warga, dan menggali potensi desa.
Mahasiswa Universitas BSI Gali Potensi Desa dan Laksanakan Pengabdian Masyarakat
“Desa Kubu memiliki makam Raja Kubu dan Keraton Kubu yang merupakan salah satu destinasi wisata. Dengan membersihkan lingkungan sekitar pusat objek wisata, kita juga turut melestarikan budaya dan objek wisata setempat,” imbuhnya.
Menurut Dinda kegiatan BSI Explore ini sangat bermanfaat dan menyenangkan, apalagi mereka bisa langsung terjun ke masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang dimiliki dan mengembangkan soft skill serta hard skill.
Baca juga : HIMSI UBSI Pontianak Laksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Kubu
Menanggapi hal ini, Yoki Firmansyah selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) mengatakan melihat mahasiswa terjun langsung ke masyarakat, membuatnya sedikit bimbang.
“Selama dua pekan berlalu, mahasiswa ini mampu membuktikan bahwa mereka telah banyak berkontribusi pada masyarakat. Mahasiswa memang perlu mendapatkan pelajaran di masyarakat, dan tidak boleh terlaku dikekang di kampus. Di desa Kubu, saya melihat kreativitas dan inovasi dari mahasiswa tergambar dengan jelas. Semoga tim ini dapat suskes dan membuat hasil dan memberikan dampak perubahan baru bagi desa Kubu maupun SDN 01 Kubu,” tutup Yoki. (LAG)