Sukabumi, BSINews —Dalam rangka menggali potensi desa, peserta BSI Explore yang merupakan mahasiswa Kampus Digital Kreatif, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengunjungi sentra produksi jamur tiram di desa Gedepangrango, pada Minggu (22/1/2023) silam.
Baca juga : Peserta BSI Explore Berikan Pelatihan Digital Branding Bagi UMKM Desa Gedepangrango
Peserta BSI Explore bertemu langsung dengan Agus Setiawan selaku owner rumah produksi jamur tiram. Agus menceritakan, Ia memulai usahanya sejak tahun 2020 kala pandemi covid-19 melanda. Dalam produksinya, Agus dibantu oleh pemuda dan ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumah produksi.
“Proses budidaya jamur tiram ini memerlukan waktu sekitar 4 sampai 6 bulan untuk 1 periode dan dapat melaksanakan 4 kali panen. Untuk produksi perharinya menghasilkan kurang lebih 35 baglog. Sedangkan hasil produksi langsung di jual kepasar dalam bentuk baglog maupun jamur langsung,” jelas Agus dalam keterangan rilis, Selasa (31/1/2023).
Peserta BSI Explore Kunjungi Sentra Budidaya Jamur Tiram
Ia menambahkan, bahan baku yang diperlukan untuk membuat jamur tiram pada dasarnya berasal dari limbah, yang diantaranya adalah dedak padi, serbuk gergaji, serta bahan tambahan apu/kaptan dan air.
“Tujuan dibuatnya rumah industri jamur ini adalah untuk memberdayakan masyarakat kampung desa Gedepangrango. Omzet dari produksi jamur tiram ini masih fluktuatif dan masih tahap perkembangan, tetapi sudah mampu membantu perekonomian warga di sekitar rumah produksi,” ungkapnya.
Menanggapi kunjungan ini, Dede Wintana selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) BSI Explore mengatakan, kunjungan mahasiswa ke sentra industri jamur tiram dalam rangka pengenalan dan promosi produk UMKM yang diproduksi oleh masyarakat desa Gedepangrango.
“Dengan mengunjungi secara langsung sentra industri jamur, peserta BSI Explore dapat menambah wawasannya tentang budidaya dan usaha jamur, serta menemukan masalah dan memberikan solusi terkait pemasaran hingga budidayanya,” tutup Dede. (LAG)