0 76

Jakarta, BSINews — Dalam rangka implementasi kebijakan Merdeka Belaja Kampus Merdeka (MBKM), Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Direktorat Sumber Daya, tentang Program Praktisi Mengajar Angakatn 2 Tahun 2023. Bertempat di Hotel Horison Gran Serpong, Tangerang, kegiatan ini dilakukan pada Senin (15/5/2023) silam.

Baca juga : Universitas BSI Lakukan Diskusi Perjanjian Kerja Sama Dengan P2KPTK2 Jakarta Barat

Dalam kegiatan ini, Universitas BSI dihadiri Dr Ir Mochamad Wahyudi selaku Rektor Universitas BSI, Nurvi Oktiani selaku Kaprodi Manajemen, dan Wina Widiati selaku Humas Universitas BSI. Kegiatan penandatanganan ini dilakukan secara seremoni oleh Direktur Sumber Daya Dr Mohammad Sofwan Effendi.

Mochamad Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kegiatan ini dihadiri oleh 245 pimpinan dan perwakilan perguruan tinggi yang lolos dalam Program Praktisi Mengajar Angkatan 2.

“Sebanyak 245 perguruan tinggi yang terlibat, terdiri dari 208 perguruan tinggi di bidang akademik dan 37 di bidang vokasi. Agenda ini juga ditujukan untuk menguatkan komitmen bersama dalam pelaksanaan Program Praktisi Mengajar serta membangun kolaborasi mandiri antara perguruan tinggi dengan praktisi,” jelas Wahyudi dalam rilis yang diterima, Jumat (19/5/2023).

Sementara itu, Sofwan Effendi berharap program Praktisi Mengajar ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kolaborasi antara praktisi dan perguruan tinggi ini akan melahirkan lulusan-lulusan perguruan tinggi yang berkualitas.

MBKM, Universitas BSI Lakukan Penandatanganan Kerja Sama

“Program Praktisi Mengajar adalah bagian dari Program MBKM yang menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan Praktisi melalui mata kuliah kolaborasi dari berbagai Perguruan Tinggi di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi agar lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja dan profesional. Kelas Kolaborasi adalah kelas yang dilaksanakan antara dosen dan praktisi secara bersama-sama untuk melakukan proses pembelajaran kepada mahasiswa dalam satu kelas,” jelas Sofwan.

Menimpali hal ini, Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney menjelaskan bahwa Program Praktisi Mengajar ini sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

“Program ini dianggap penting dalam meningkatakn mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan catatan Kemendikbudristek, Indonesia hanya memiliki 11.9 % praktisi mengajar di perguruan tinggi. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan negara Asia Tenggara,” kata Gamaliel.

Ia menambahkan, selain itu relevansi keahlian lulusan perguruan tinggi Indonesia dengan kebutuhan industri masih tergolong rendah dengan presentase 64 %. Sementara relevansi keahlian lulusan di negara lain, seperti Swiss, mencapai 82 persen, Singapura (79 persen), Belanda (77,9 persen), dan China (73,6 persen).

Baca juga : Universitas BSI dan Universitas Tarumanagara Lakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama

“Proporsi praktisi yang terlibat sejauh ini (di Praktisi Mengajar 2023) terbesar dari sektor ekonomi, pendidikan, keterampilan digital, industri masa depan, energi berkelanjutan, hingga olahraga,” tutupnya. (LAG)

Leave A Reply

Your email address will not be published.