Jakarta, BSINews–Sinkronisasi kurikulum prodi Teknik Elektro Universitas BSI (Bina Sarana Informatika). Dalam dunia pendidikan kurikulum diperlukan untuk menentukan capaian dalam proses pembelajaran. Kurikulum yang telah digunakan oleh suatu prodi (program studi) perlu dilakukan evaluasi dan diperbarui sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Hal ini bertujuan untuk lebih mempersiapkan lulusan dalam memasuki dunia kerja. Memahami akan pentingnya hal ini maka prodi Teknik Elektro Universitas BSI mengadakan kegiatan sinkronisasi kurikulum.
Baca juga: Sinkronisasi Kurikulum Program Studi Akuntansi Universitas BSI Telah Sukses Dilaksanakan
Sinkronisasi Kurikulum
Kegiatan sinkronisasi kurikulum ini dilaksanakan secara daring pada Jumat 4 Agustus 2023, pukul 13.30 WIB dengan menghadirkan narasumber dari mitra serta menghadirkan perwakilan mahasiswa semester delapan yang telah bekerja dan telah melaksanakan sidang skripsi.
Adapun narasumber acara ini yaitu Thalhah Hanif Rahmadhan selaku Business Operations Manager PT Artifa Sukses Persada (Asperio) dan Faisal Rudy selaku Project Manager PT Cahaya Ganda Mekar.
Dua perwakilan mahasiswa dari Prodi Teknik Elektro yaitu Guntur Wahyu Dewanto dan Rian Tedy Lestari, kedua mahasiswa ini telah terjun di dunia industri.
Suryanto selaku Ketua prodi (kaprodi) mengharapkan masukan dari perwakilan mahasiswa selama belajar di prodi Teknik Elektro dan kesesuaian kurikulum dengan dunia industri yang mereka jalani.
“Lewat acara ini diharapkan perwakilan mahasiswa yang sudah lulus atau alumni prodi Teknik Elektro dapat memberikan saran dan masukkan terkait kesesuaian kurikulum dengan dunia industri,” terangnya.
Pemaparan sekaligus masukan dari narasumber pertama yaitu dari Thalhah Hanif Rahmadhan, menyampaikan bahwa dalam kurikulum prodi teknik elektro harus mencakup 3 fondasi diantaranya tentang matematik dan basic scinces, engineering topics dan pengetahuan umum.
“Kurikulum juga sebaiknya di update dan disinkronkan dengan teknologi yang saat ini sedang berkembang,” kata Thalhah.
Sementara itu, Faisal Rudy menyampaikan agar matakuliah praktik diperbanyak serta mahasiswa harus mempunyai kompetensi di bidang engineer atau K3 karena saat memasuki dunia kerja tanggung jawab yang dibutuhkan semakin besar.
“Lebih memperbanyak tugas studi kasus dan praktik selama pembelajaran,” ujarnya. (UMF)