Pontianak, BSINews — Artificial Intelegence (AI) atau yang dikenal dengan kecerdasan buatan memberikan dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Kecanggihan AI melalui asisten virtual dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Namun dibalik kecanggihan AI tersebut, juga dapat memberikan dampak negatif bagi generasi muda.
Sebagai Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak mengajak generasi muda untuk memanfaatkan AI, lewat Seminar Pemuda Digital bertajuk ‘Pemanfaatan AI Dalam Dunia Pendidikan’. Kegiatan ini akan digelar di Hotel Harris Pontianak, pada Rabu 25 Oktober 2023 mendatang.
Eri Bayu Pratama selaku kepala kampus Universitas BSI kampus Pontianak mengatakan bahwa seminar ini akan menghadirkan dua narasumber yakni Agung SR selaku CEO Universa Transformasi Digital sekaligus Alumni Universitas BSI serta Sindy Novela yang merupakan Puteri Indonesia Jambi 2023 dan sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas BSI.
Generasi Muda Manfaatkan Artificial Intelegence (AI)
“Acara ini digelar bertujuan untuk mengajak generasi muda dalam memaknai Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Sebagai generasi muda yang tumbuh dalam peradaban era digital, sudah selayaknya kita bisa memajukan bangsa Indonesia melalui inovasi teknologi AI,” kata Eri, Rabu (18/10/2023).
Seminar Pemuda Digital ini, lanjutnya terbuka bagi pelajar SMA sederajat, guru, kepala sekolah dan masyarakat umum. Untuk dapat mengikuti acara ini, calon peserta dapat menginvestasikan uang senilai Rp 200.000 dengan keuntungan yang diraih seperti, Seminar kit, snack & luncj, souvenir, sertifikat hingga beasiswa pendidikan.
Disamping itu, Naba Aji Notoseputro selaku Co-Founder BSI mengatakan Seminar Pemuda Digital ini digelar dalam konteks agar pemuda dapat berperan dalam era teknologi digital ini dengan memanfaatkan AI.
Baca juga : Universitas BSI Kampus Pontianak Akan Gelar Campus Recruitment Bersama PT Indomobil Finance Indonesia
“Sebagai generasi muda dan juga menyandang gelar agent of change, pemuda tidak hanya berperan sebagai pengguna saja melainkan bisa sebagai creator (pembuat) dan juga sebagai innovator. Pemuda-pemudi Indonesia harus mampu menyikapi dan juga mengantisipasi dampak gempuran AI,” ungkapnya. (LAG)
