BSINews, Sukabumi – Program Studi Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi mengadakan workshop pendampingan uji profisiensi berbasis industri bidang basis data pada Senin (15/7) lalu. Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan, memperkuat pemahaman, dan brainstorming studi kasus atau proyek yang menjadi materi uji profisiensi.
Selain itu, pendampingan ini tidak hanya fokus pada penguasaan teori, tetapi juga pada aplikasi praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Sementara Uji Sertifikasi Kompetensi Basis Data akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli mendatang, bekerja sama dengan PT. Zahir Indonesia yang merupakan penyelenggara E-Test berupa interview. Tes tersebut sebagai bentuk ujian untuk mengukur kompetensi peserta dan pihak yang mengeluarkan sertifikat hasil Uji Profisiensi.
Agung Wibowo, selaku ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Sukabumi, menyampaikan bahwa pembekalan tersebut ditujukan bagi mahasiswa semester 2 dan 6. “Kegiatan ini merupakan pembekalan kepada mahasiswa sebelum mengikuti uji kompetensi basis data agar mahasiswa memahami ketentuan dan pengerjaan dari studi kasus masing-masing kelompok. Sertifikasi ini sebagai bukti kemampuan dan legalitas keahlian mahasiswa untuk diakui di dunia kerja,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7).
Sementara itu, Desi, salah satu pemateri, menambahkan, mahasiswa nantinya, harus mempersiapkan dengan baik, secara mental maupun materi.
“Rekan-rekan mahasiswa harus mempersiapkan dengan baik secara mental maupun materi. Salah satu materi dari uji kompetensi ini yaitu bagaimana implementasi basis data, apa saja komponen dari basis data, penggunaan bahasa query. Mahasiswa juga harus bisa menyelesaikan sebuah studi kasus dari penguji,” jelasnya.
Baca juga: Mau Jadi Programmer Pro? Yuk, Intip Serunya Sertifikasi Kompetensi bersama LSP BSI!
Ia berharap, melalui pembekalan ini, mahasiswa akan lebih percaya diri dan semakin antusias, dalam mempersiapkan diri agar mendapatkan hasil yang maksimal.
“Mahasiswa harus mengetahui bagaimana mengimplementasikan sistem basis data secara online. Sehingga ketika mahasiswa lulus uji kompetensi, sertifikat kompetensi ini dapat menjadi nilai tambah dalam karier mereka kelak,” tutup Desi.
