Ini Cara Sistem Informasi Akuntansi UBSI Hadapi Era Society 5.0

Jakarta Bsi-News

Menghadapi era 5.0 baik Dosen dan Mahasiswa harus siap menghadapinya dengan skill yang dimiliki. Namun skill saja juga tidak cukup, diperlukan hal lain untuk mengantisipasi hal tersebut. Seperti salah satunya yang dilakukan oleh program studi sistem informasi akutansi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang menyiapkan para lulusannya dengan metode dan strategi sendiri.

“Dosen serta mahasiswa prodi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI dalam menghadapi pandemi covid-19 dan Era Society 5.0, telah didukung dengan metode kegiatan belajar mengajar. Bahkan bimbingan tugas akhir secara daring menggunakan teknologi informasi yang terbaru untuk berkomunikasi dengan efektif,” ucap Kepala Program Studi Sistem Informasi Akuntansi, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), Adi Supriyatna, Sabtu (8/5).

Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa dengan adanya pembaharuan teknologi tidak hanya membawa perubahan terhadap kegiatan hidup sehari-hari namun juga dalam perekonomian.

“Sebuah pembaruan ilmu dan teknologi informasi telah banyak menggantikan cara pandang dan gaya hidup seseorang di dunia dalam menjalankan aktivitasnya. Adanya teknologi informasi dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi telah membawa era baru pada perkembangan dunia ekonomi,” tutur Kepala Program Studi Sistem Informasi Akuntansi, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), Adi Supriyatna, Sabtu (8/5).

Adi Supriyatna  juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara era 4.0 dengan 5.0.

“Pada era society 4.0 memungkinkan kita untuk mengakses serta membagikan informasi di internet. Sedangkan pada society 5.0 semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Internet bukan hanya sebagai informasi melainkan untuk menjalani kehidupan,” ujarnya.

Sementara itu lebih lanjut Adi Supriyatna menuturkan bahwa dengan hadirnya revolusi tersebut lulusan prodi sistem informasi akutansi harus bersiap menghadapinya sehingga jangan sampai peran akuntan tergantikan.

“Lulusan prodi Sistem Informasi Akuntansi, harus menjadikan revolusi tersebut mejadikan tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satu tantangannya yang hadir yakni perkembangan aplikasi baru yang menjadikan peran akuntan tidak dibutuhkan lagi,” katanya.