Kominfo Hadiri Opening Ceremony Program TSA Program Pandu Muda Indonesia – Pahlawan Muda Digital
Jakarta, BSINews — Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan Opening Ceremony Program Talent Scouting Academy (TSA) Program Pandu Muda Indonesia -Pahlawan Muda Digital. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Gedung Rektorat Universitas BSI, pada Senin (3/10).
Rektor Universitas BSI Dr. Ir. Mochamad Wahyudi, menjelaskan bahwa Program Pandu Muda Indonesia merupakan program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang bertujuan memenuhi SDM agar memiliki kemampuan untuk menjadi pendamping masyarakat dalam literasi digital.
Baca juga : Universitas BSI Gelar Opening Ceremony Program TSA Program Pandu Muda Indonesia-Pahlawan Muda Digital
“Sedangkan TSA merupakan salah satu akademi program pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS). Program ini merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehinga mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini bisa belajar diluar kampus selama 3 semester. Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif siap mengikuti berbagai program MBKM salah satunya program ini,” ujarnya, Rabu (5/10).
Program TSA Program Pandu Muda Indonesia – Pahlawan Muda Digital Kominfo
Ia menambahkan, karena program ini memiliki 3 semester, mahasiswa juga bisa belajar di prodi yang sama. 2 semester di prodi yang sama, 1 semester bisa di prodi yang berbeda. Tujuannya agar belajar itu tidak harus sesuai dengan prodinya. Sehingga mahasiswa juga dapat menambah wawasannya belajar dari ilmu yang berbeda dengan prodi yang diambilnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ir. Hedi M.Idris selaku Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Kominfo. Dalam sambutannya Ia menyampaikan TSA ini termasuk relatif program yang baru diluncurkan dan berkolaborasi dengan program MBKM dan dimasukkan kedalam kurikulum resmi di perguruan tinggi.
“Nantinya yang mengikuti program ini akan mempelajari tentang Entrepreneurship, Digital Marketing dan keamanan Cyber Security, yang bisa diikuti oleh berbagai background. Dalam hal ini bisa diikuti oleh mahasiswa dengan background Ekonomi, Bahasa bahkan Komunikasi dan lain-lain. Kegiatan ini bisa menjadi modal untuk mahasiswa/I jika sudah lulus, dan berkeinginan berwirausaha, mentor atau menjadi dosen profesi independen, dan sebagainya,” jelas Hedi.
Baca juga : Dukung MBKM, Rektor Universitas Jadi Narasumber FGD
Alasan kenapa Pandu Indonesia diangkat menjadi topik andalan Kominfo, lanjutnya karena ingin mendukung atau ingin mendigitalisasi UMKM, agar UMKM ini bisa menjual produknya secara global. Sehingga mereka harus dipandu dan di mentoring agar keamanan informasinya terjaga
“Jadi harus diarahkan dengan lebih baik supaya bisa meraih pasar yang lebih besar. UMKM ini akan sangat bermanfaat kalau kita digitalisasi karena mereka dapat menjangkau, jangan sampai digitalisasi kita ini barang-barang asing yang masuk ke kita makanya harus dibalik kita harus mengeskplor atau menjual barang-barang kita keluar,” tutupnya.