Prodi Teknik Elektro Gelar Tren Implementasi Artificial Intelligence

0 41

Jakarta, BSINews — Kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong perguruan tinggi untuk terus update dalam memberikan bekal baik beruppa pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa. Hal ini membutat program studi (prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) gelar seminar Tren Implementasi Artificial Intelligence, Senin (5/12/2022).

Baca juga : Siap Memasuki Dunia PKL, Mahasiswa Prodi Teknik Elektro Gelar PKL dan Klinik PKM

Hadir sebagai narasumber, yakni Verdhy MR, yang merupakan seorang Automation & Robotic Engineer PT. Artifa sukses Persada (Asperio) dari Infinitigroup. Dipandu oleh Hanggoro Aji Al Kautsar, kegiatan ini juga menampilkan Suryanto selaku ketua program studi (Kaprodi) Teknik Elektro Universitas BSI. Dalam sambutannya, Ia mengungkapkan bahwa mahasiswa harus lebih aktif lagi dalam berbagai kegiatan yang digelar oleh prodi.

Tren Implementasi Artificial Intelligence

“Prodi telah memberikan bekal kepada mahasiswa melalui seminar ataupun workshop, salah satunya seminar Tren Implementasi Artificial Intelligence. Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi penggerak revolusi industri 4.0 yang menjanjikan banyak kemudahan bagi sektor industri. Penerapan AI di berbagai bidang kehidupan melahirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Perguruan tinggi berkomitmen untuk mencetak sebanyak mungkin sarjana dengan kualifikasi di bidang AI demi memenuhi kebutuhan industri,” ujar Suryanto dalam rilis yang diterima, Rabu (14/12/2022).

Sementara itu, Verdhy memaparkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi yang telah berbasis AI, maka akan sangat mempermudah pekerjaan manusia. Disisi lain juga menjadi tantangan bagi manusia dalam dunia kerja.

Baca juga : Tingkatkan Skill Mahasiswa Pada Bidang Networking, Prodi Teknik Elektro Gelar Uji Serkom Mikrotik

“Karena jika manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi maka manusia dapat tergilas dan kehilangan perkerjaan. Kita tidak boleh takjub dengan teknologi, tetapi kita harus mempunyai pola pikir yang lebih kritis kenapa suatu teknologi dapat berjalan seperti itu,” tandasnya. (LAG)

Leave A Reply

Your email address will not be published.