BSINews, Jakarta — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), kembali menyelenggarakan workshop bertajuk “Pengelolaan Jurnal Universitas Bina Sarana Informatika Menuju Terindeks Scopus” pada tanggal 6 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan visibilitas jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh LPPM Universitas BSI, sehingga dapat memenuhi standar internasional dan terindeks di Scopus, salah satu basis data sitasi terbesar dan paling terkemuka di dunia.
Workshop ini dilaksanakan secara luring dan daring, dihadiri oleh para chief editor, pengelola jurnal, dekan, dan kepala program studi dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas BSI. Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai berbagai aspek penting dalam pengelolaan jurnal ilmiah. Pelatihan ini mencakup pemahaman standar Scopus, pengelolaan editorial, etika publikasi, strategi peningkatan visibilitas, dan manajemen metadata.
Acara ini menghadirkan narasumber berpengalaman, yaitu Siti Mutrofin seorang reviewer Kemendikbud RI dan Editor In Chief JITCS. Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang publikasi ilmiah internasional dan editor jurnal yang sudah terindeks di Scopus.
Dalam sambutannya, Ketua LPPM Universitas BSI, Dr. Ir. Taufik Baidawi menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas. Menurutnya, terindeks di Scopus bukanlah tugas yang mudah, namun bukan pula hal yang mustahil.
LPPM Universitas BSI Adakan Workshop Pengelolaan Jurnal Terindeks Scopus
“Melalui workshop ini, kami memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada pengelola jurnal untuk mencapai standar internasional. Ini adalah investasi penting untuk masa depan penelitian ilmiah di Universitas BSI,” tuturnya dalam rilis yang diterima, Rabu (7/8/2024).
Sementara itu, dalam pemaparannya Siti Mutrofin menjelaskan tentang tata cara mendaftarkan jurnal agar terindeks di Scopus. Ia mengatakan mengelola jurnal agar dapat terindeks di Scopus memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek, mulai dari kualitas konten, proses peer-review, hingga aspek teknis seperti metadata dan aksesibilitas.
“Saya akan memberikan best practice atau tata cara mendaftarkan jurnal terindeks Scopus. Pertama, persiapan awal dengan memastikan jurnal memenuhi kriteria dasar Scopus, seperti kualitas konten dan proses peer-review yang ketat. Kedua, review penerbitan sebelumnya untuk memastikan kualitas dan konsistensi. Ketiga, pengelolaan editorial yang meliputi proses editorial yang ketat dan etika publikasi,” jelasnya.
Baca juga : LPPM Universitas BSI Kampus Purwokerto Bagikan Rahasia Sukses Publikasi Internasional
“Langkah selanjutnya adalah optimasi jurnal dengan standar metadata, visibilitas digital, dan indeksasi di basis data lain. Terakhir, pengajuan ke Scopus dengan mengumpulkan dokumen pendukung dan mengisi formulir pengajuan,” tambah Siti.
Peran aktif peserta workshop dalam sesi diskusi dan tanya jawab memungkinkan mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang tata cara dan persiapan dalam pengelolaan jurnal terindeks Scopus. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis Universitas BSI dalam upaya mencapai visi menjadi universitas unggul dan berdaya saing internasional. Dengan jurnal yang terindeks di Scopus, diharapkan hasil-hasil penelitian dari Universitas BSI dapat lebih dikenal dan diakui di kancah global. (LAG)