BSINews, Depok – Setelah sukses melaksanakan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada masyarakat berupa pembuatan website e-commerce. Kali ini, Sunarti, Dewi Ayu Nur Wulandari dan Taat Kuspriyono yang merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melanjutkan implementasi labelling produk Hend’z Frlorist Aglonema, Sawangan, Depok, pada Jumat (29/7).
Baca Juga : Dosen Universitas BSI Bantu Penerapan Iptek Masyarakat Pada Hend’z Florist Aglonema
Sunarti selaku ketua kegiatan mengatakan serangkaian kegiatan ini dilakukan oleh penerima hibah skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM). Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pendanaan tahun 2022.
“Kegiatan hibah skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) bertemakan implementasi labelling produk dengan pelatihan pembuatan label produk menggunakan program photoshop. Seperti yang kita tahu, label produk merupakan identitas yang paling penting dalam upaya strategi bisnis dan promosi,” ujar Sunarti dalam keterangan rilis, Rabu (3/8).
Ia menambahkan, melalui label produk dapat memuat segala informasi produk baik isi kandungan produk, informasi identitas penjual, website, media sosial, telepon, berat kandungan produk, komposisi produk dan juga alamat penjual.
Tidak hanya itu, label produk yang diterapkan untuk mitra ini dapat menjadi sarana media promosi dan periklanan serta menguatkan branding bagi Hend’z Florist.
Baca Juga : Tim Dosen Prodi SIA Beri Pelatihan Keterampilan Dasar
“Dengan adanya label produk dan website e-commerce, dapat meningkatkan daya beli dan upaya untuk memberikan nilai tambah yang memilki emosional benefit sehingga konsumen mempercayai kualitas produk Hend’z Florist dan loyal memilih produknya sesuai dengan informasi manfaat dalam label atau packagingnya. Mari dukung UMKM tanaman hias lokal Indonesia dan kunjungi website https://hendzfloristaglonema.com/. Kalau bukan kita siapa lagi yang dapat menumbuhkan perekonomian petani aglonema lokal Indonesia,” tutupnya.(LAG)
