Tasikmalaya, BSINews – Program studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya mengadakan seminar Akselerasi Transformasi Digital untuk mendukung ekonomi kreatif di aula Universitas BSI kampus Tasikmalaya, Senin (5/12).
Seminar yang dipandu oleh Dini Silvi Purnia ini menghadirkan Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Tasikmalaya Deddy Supriadi serta Amran Saefulloh sekalu Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Akselerasi Transformasi Digital Untuk Mendukung Ekonomi Kreatif Pada Prodi TI
Dukung Ekonomi Kreatif, Melalui Seminar Akselerasi Transformasi Digital
Dalam pemaparannya, Deddy menjelaskan bahwa transformasi digital merupakan sebuah proses perubahan dalam implementasi teknologi, talenta, dan proses baru agar tetap dapat bersaing di lanskap teknologi yang selalu berubah.
“Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia atau orang kreatif dan berbasis ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi,” tutur Deddy, Senin (5/12).
Lanjutnya, agar tetap eksis di era sekarang ini, perlunya berpikir kreatif dan juga inovatif mengikuti tren serta perkembangan jaman yang semakin dinamis. Tak lupa juga untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif.
Deddy juga menambahkan, bahwa sebagai generasi muda, mahasiswa masih memiliki semangat muda dalam mencari pengalaman yang perlu diarahkan dan dikembangkan.
“Tantangan bagi mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah menjadi profesional di bidang informatika, dengan memahami konsep Global Competition, Global Thinking, dan Paradigma Baru,” ungkapnya.
Sementara itu, Amran juga membahas terkait pentingnya pengetahuan terhadap teknologi, tren serta berpikir kreatif dan inovatif. Amran juga menjelaskan terkait pentingnya seminar akselerasi transformasi digital untuk mendukung ekonomi kreatif merupakan langkah dasar yang terus harus dipelajari oleh mahasiswa mulai dari semester satu.
“Sehingga mahasiswa dapat memiliki jiwa mandiri dalam mengembangkan kemampuannya dan mendapatkan peluang usaha sesuai dengan bidangnya sebelum wisuda,” pungkasnya.
Baca juga: Pentingnya Akselerasi Transformasi Digital untuk Mendukung Ekonomi Kreatif
Ia menjelaskan, bahwa sekarang ini, orientasi mahasiswa tidak boleh hanya bekerja setelah lulus, tetapi mahasiswa harus memiliki pola pikir kreatif dan inovatif.
“Karena saat ini dari hobi saja bisa menjadi sumber penghasilan, contohnya menjadi seorang konten kreator. Selain itu, untuk mendukung ekonomi kreatif mahasiswa juga harus mulai mengembangkan pola pikir untuk menjadi seorang wirausaha,” tandasnya.(ACH)